Ceklek!
Aksa menutup pintu kamar tamu itu dan berjalan menghampiri para sahabatnya yang masih bersantai di luar markas.
"Gimana Melody, Sa?" tanya Gavin lebih dulu menyadari laki-laki itu bersandar di dinding dekat mereka.
"Biarin dia tidur disini dulu untuk malam ini," jawab Aksa.
Pian duduk di anak tangga samping Aksa, "Neng Cantik baik-baik aja kan, Bos?"
"Lututnya luka sobek sama kakinya kayanya kesleo," balas ketua mereka.
Keanu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "sorry ya, Sa."
Aksa menaikkan sebelah alisnya, "for what?" Keanu menghela napas takut, "sorry karena tadi gue telat nolongin Melody-"
Keanu menarik napasnya, "gue siap kok kalo misal lo mau hajar gue sekarang, lagipula gue juga udah anterin sama nyuruh Melody buat pegangan gue tanpa izin lo dulu. Jujur gue panik banget tadi makanya pikiran gue pendek buat langsung bawa Melody ke markas, gue gak kabarin lo-"
"Harusnya gue yang say sorry," ucap Aksa langsung memotong perkataan Keanu.
Keenam inti Xelanor itu reflek memandangi ketuanya dengan tatapan haru mereka.
Aksa berjalan menghampiri Keanu dan menepuk bahu sahabatnya itu beberapa kali, "gue juga mau bilang makasih lo udah ngelindungin Melody disaat dia jauh dari pantauan gue."
Keanu tersenyum, perasaan takut yang sejak tadi ia rasakan karena harus berurusan dengan ketuanya itu langsung hilang begitu saja. Keanu berdiri memeluk tubuh Aksa dengan sebelah tangannya.
"Lo adalah ketua sekaligus seorang King Xelanor dan Melody juga secara resmi udah jadi kekasih lo yang berarti dia adalah Queen bagi kita terutama gue, dan seperti apa yang udah kita tanamkan di benak kita kalo kita akan terus ngelindungin siapapun terutama keluarga besar ini. Jadi kesetiaan gue menjadi anggota sekaligus sahabat sama lo, gue akan selalu ada untuk menjaga dan ngelindungin apa yang jadi kebahagiaan lo, Sa," ujar Keanu panjang lebar.
Semua yang ada disini langsung terharu setelah mendengar perkataan Keanu, bahkan mata si kembar nakal Xelanor itu sudah mulai berkaca-kaca.
"Anjir gue terhiphip hura-hura," sahut Pian sambil berakting nangis. Sean memiting leher sahabatnya sambil ikut nangis juga, "terhura, bego!"
"Terharu, Bang!" sahut Aldi lalu tertawa ngakak membuat yang lainnya ikut tertawa juga. "Salah semua lo berdua, anjir!" sahut Gavin.
"Kalo ada apa-apa yang terjadi sama lo langsung hubungin gue ya, Nu," ucap Aksa.
Keanu tersenyum langsung hormat sikap sempurna kepada ketuanya itu, "siap, Bos!"
Akhirnya para ketujuh inti Xelanor itu lanjut membicarakan banyak hal tentang kejadian yang baru saja terjadi pada Melody dan Keanu, bahkan semakin malam semakin sepi pembahasan mereka juga semakin menegangkan untuk dibicarakan.
"Gue pikir pemadaman listrik sama jaringan error itu juga jadi salah satu rencana mereka," ujar Zidan yang duduk di ujung kursi sambil melipat tangan di depan dada.
"Nah! Gue juga mikir itu, soalnya setelah gue cek semua rekaman CCTV daerah Jalan Andromeda tempat studio musiknya Bu Nita, waktu sama kejadian nyatanya itu bener-bener sejalan banget," ucap Gavin sambil fokus mengutak-atik laptopnya.
"Coba sini kalian liat," Gavin menjauhkan laptopnya agar para sahabatnya bisa melihat dengan jelas, "di jam 14:00 itu rekaman terakhir dari CCTV sebelum listrik padam dan Stevan sama Jeffrey itu mulai masuk di-"

KAMU SEDANG MEMBACA
XELANOR [ON GOING]
Teen FictionDENGAN HORMAT PENULIS, SAYA MOHON UNTUK TIDAK MENJADI SILENT READERS! -- Cerita ini menceritakan tentang Dunia Angkasa yang menginginkan seorang gadis itu abadi di kehidupannya. Singkat aja deskripsinya ya soalnya suka duka, rahasia, misteri, teka...