"Nak, Ody kok belum bangun?"
Melody mengerjapkan matanya beberapa kali, ia terkejut melihat ada Astri yang duduk di sisi kasurnya.
"Nenek?"
Astri tersenyum tangannya terulur mengusap rambut Melody, "bangun, yuk. Hari ini, hari pertama Ody olimpiade kan?"
Melody langsung mengubah posisinya menjadi duduk di sebelah Astri, ia terdiam sebentar lalu memeluk tubuh neneknya itu sangat erat.
Melody menggeleng, "Ody gak mau, Ody mau nemenin nenek." Tanpa Melody sadari air mata itu perlahan menetes membasahi pipinya.
"Eh jangan gitu, Ody. Ody lupa dengan pesan nenek?" tanya Astri.
Melody terdiam, ia masih memeluk tubuh Astri seperti tidak ingin terpisahkan oleh neneknya itu.
Astri tersenyum ketika mendengar isakan Melody yang masih terdiam di posisinya, "katanya Ody mau bikin nenek senang pas Ody udah sukses nanti."
Akhirnya Melody melepaskan pelukan itu, ia membiarkan Astri melihat matanya yang sudah sembab. Tangan Astri mengusap pipi gadis itu dengan sangat lembut, "Ody..."
"Kesedihan seseorang itu adalah hal yang wajar terjadi, tetapi hal itu tidak boleh terlalu berlarut. Soalnya nanti pasti akan berpengaruh dengan kehidupan kita sendiri." ucap Astri.
"Ody takut, nek."
"Gak ada yang harus Ody takutkan kecuali Allah." balas Astri, "tetap berdoa di setiap aktivitas yang ingin Ody lakukan, salatnya juga jangan lupa. Minta sama Allah agar Ody selalu dikelilingi dengan hal-hal yang baik dan orang-orang yang baik juga."
Melody terdiam, ia menundukkan kepala tidak kuasa menahan air matanya, "nenek temenin Ody sampai Ody sukses ya?"
"Dimana pun nenek berada, nenek akan selalu ada di dekat Ody. Nih disini." Astri menunjuk hati Melody.
Astri mengecup kening Melody lalu beranjak dari tempatnya. "Nenek mau kemana?"
Astri membalikkan tubuhnya dan tersenyum kepada Melody, "nenek akan bertemu bunda sama ayah."
Perlahan Melody melihat ada sebuah bayangan putih yang semakin lama semakin terlihat dengan jelas, "bunda?!"
Selanjutnya yang berdiri di samping sang bunda juga mulai terlihat dengan jelas.
"Ayah!"
"Belajar yang rajin supaya kelak kamu akan sukses ya, nak." ucap sosok yang Melody sebut dengan ayah.
Melody menangis, ia ingin beranjak dari tempat itu untuk memeluk mereka berdua tapi tidak bisa sebab seperti ada sesuatu yang menahan dirinya dari belakang.
"Bunda, ayah, nenek sama Bang Zefan akan selalu menemani setiap langkah kemanapun kamu berada, nak." ucap sang bunda.
"Bang Zefan?" tanya Melody di sela-sela isak tangisnya.
Bunda, Ayah dan Astri itu tersenyum. Bersamaan dengan itu ada satu sosok dengan bayangan sangat cerah yang perlahan mulai menunjukkan wajahnya dengan jelas.
"Hai, Ody." panggil laki-laki itu.
Melody membelalakan matanya, "Bang Zefan! Abang kemana aja? Ody kangen main sama abang!"
"Abang gak kemana-mana kok, kan abang selalu ada di hati Melody." ucap laki-laki yang Melody sebut dengan Bang Zefan.
"Abang mau kemana?" rintih Melody ketika ia melihat Zefan berjalan dan berdiri di tengah-tengah antara bunda dan ayah. "Abang ikut bunda sama ayah sama nenek juga!" jawab Zefan.
![](https://img.wattpad.com/cover/352508316-288-k436294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
XELANOR [ON GOING]
Novela JuvenilDENGAN HORMAT PENULIS, SAYA MOHON UNTUK TIDAK MENJADI SILENT READERS! -- Cerita ini menceritakan tentang Dunia Angkasa yang menginginkan seorang gadis itu abadi di kehidupannya. Singkat aja deskripsinya ya soalnya suka duka, rahasia, misteri, teka...