Alo...!
Di part ini aku drop lagunya Mbak Nadin agar bisa semakin terbawa suasana ketika membaca part 52 ini hehehe. Noted a.k.a spoiler: kalian bisa mendengar lagu ini setelah bagian keributan di rumah Angkasa ya hehehe *jangan lupa vomment!
Happy Reading...!
--
Beberapa hari setelah malam itu Aksa bercerita banyak tentang apa yang ia pikirkan kepada Melody, sedikit demi sedikit apa yang ia takutkan saat ini perlahan mulai menghilang. Selama ini semuanya berjalan seperti biasa dan sesuai apa yang Aksa inginkan, bahagia dan tenang, itulah yang hanya ia inginkan.
Pagi ini Aksa sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah, tentu saja menjemput kekasih tercinta terlebih dahulu. Satu hal yang menjadi perubahan Aksa adalah laki-laki itu selalu memutuskan untuk tidur di rumahnya. Ya, rumah yang juga dihuni oleh ayahnya dan seorang wanita yang sama sekali tidak ia inginkan kehadirannya. Tetapi masa bodoh, lagi pula rumah besar ini memang diwariskan hanya untuknya.
Aksa keluar dari kamar mandi sambil mengibaskan rambutnya yang basah, laki-laki itu masih hanya mengenakan handuk putih yang menutupi bagian bawah.
Ting!
Handphone Aksa yang tadi ia letakkan di atas meja itu berdering sekali, laki-laki itu langsung melihat siapa yang telah mengirimkannya pesan sepagi ini.
Bang Kahzi : sa ada 10k pasien dirawat di rumah sakit jkt, smg ada nyokap lo jd yg slh satunya
Aksa terkekeh bercampur senang membaca pesan dari seniornya itu. Bagaimana bisa laki-laki itu masih memikirkan tugasnya yang ingin membantu Aksa mencari keberadaan bundanya padahal Kahzi baru saja kemarin malam diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Bang Kahzi
sa ada 10k pasien dirawat di RS jkt, smg ada nyokap lo jd yg slh satunya
lo baru aja balik dr rs kmrn bg
trs?
gue gabut dirumah kaga ngapa"inhaha
ok bg, thx
jgn terlalu cape inget besok party anniv xelanorwoah itu mah sudah pasti
amaaaanAksa menggelengkan kepala melihat kelakuan kakak seniornya itu. Hari demi hari, kenyataan kalau sang bunda masih hidup di dunia ini semakin terkuak. Aksa tidak peduli kalau keluarga besar termasuk ayahnya itu selalu mengingatkan dirinya untuk ikhlas dan merelakan kepergian sang bunda karena jauh di lubuk hati kecil Aksa yang paling dalam, ia sangat yakin kalau Bunda Wulan, bundanya tercinta, masih hidup di dunia ini.
Waktu menunjukkan pukul enam lewat lima belas pagi, Aksa langsung segera mempersiapkan dirinya yang lain seperti mengeringkan rambut, memakai seragam dan memilih buku mata pelajaran hari ini. Aksa mengambil sebuah kunci mobil berbentuk kotak sedikit oval berwarna merah yang menjadi kunci kendaraan favoritnya setelah kunci motor merah kesayangannya. Hari ini ia memutuskan untuk membawa mobil karena setelah melihat cuaca dan prediksi BMKG seharian ini Jakarta akan diguyur hujan ringan hingga hujat lebat.
Aksa membuka pintu tidak lupa ia mengunci lagi pintu kamarnya itu agar tidak ada yang bisa masuk ke dalam kamarnya sekalipun Bi Inah yang menjadi asisten rumah tangganya, lagipula jika memang kamar itu berantakan Aksa akan membereskannya nanti setelah pulang, itupun jika ia tidak malas.
![](https://img.wattpad.com/cover/352508316-288-k436294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
XELANOR [ON GOING]
Dla nastolatkówDENGAN HORMAT PENULIS, SAYA MOHON UNTUK TIDAK MENJADI SILENT READERS! -- Cerita ini menceritakan tentang Dunia Angkasa yang menginginkan seorang gadis itu abadi di kehidupannya. Singkat aja deskripsinya ya soalnya suka duka, rahasia, misteri, teka...