Perseteruan

24 5 5
                                    

"Nama tokoh, konflik
Ataupun cerita adalah fiktif.
Jika terjadi kesamaan itu murni kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan"
...

Written by Yadyaapasya

🤝

Dimas mulai menggunakan teropongnya untuk melihat ke arah gerbang belakang perumahan, kemudian ia menyalakan laser 2 kali ke arah pekarangan belakang, tanda aman untuk memulai beroperasi

"Senjata kalian siap?" Tanya Arul berbisik

Muti mengangguk sembari mengangkat tongkat bisbol miliknya

Heni menyusul dengan menunjukkan pisaunya

Sedangkan Sean agak berdecih sebal, kenapa ia malah di sisakan senjata berupa panci yang biasa digunakan untuk memasak mie instan, rasanya tidak keren sama sekali

Pintu pagar terbuka, karena Bella memencet tombol remotenya.

Arul ke luar gerbang lebih dulu, mereka ber4 jalan mengendap-endap menuju tempat parkir sepeda olahraga umum yang di sediakan di sisi gerbang belakang perumahan

Sean sebagai anggota yang berjalan di paling belakang, ia berjalan mundur untuk tetap mengintai keadaan jika tiba-tiba ada zombie yang menyerang dari belakang

Karena langkahnya mundur, ia tak sengaja bertabrakan dengan Heni yang dari awal berjalan maju pelan-pelan

Panci di tangan Sean terjatuh, menimbulkan bunyi yang cukup keras, dan cukup juga untuk mengundang makhluk itu berdatangan

Sean merutuk sendiri dalam batinnya, semuanya menatap Sean dengan perasaan yang sama

Jadi tidak menunggu waktu lama lagi, para pengidap virus mencium keberadaan mereka

Suara erangan panjang dari beberapa arah membuat mereka memasang posisi untuk melawan

2 zombie berlari cepat menuju arah mereka

Arul dan Muti bergerak maju mereka mengangkat tongkat bisbol untuk menyeramg mereka, baku hantam di mulai

Sayangnya suara pukulan-pukulan itu menjadi seperti sinyal yang mengundang lebih banyak zombie

Pletang! Satu zombie tumbang setelah mendapat pukulan maut dari Arul, tapi zombie lain ikut berdatangan, mereka membawa lebih banyak gerombolan

Muti berhasil menumbangkan zombie yang tadi melawannya

Ia meraup nafas banyak-banyak untuk melanjutkan peperangan

Sean bergidik ngeri melihat rupa zombie di dalam kenyataan ternyata lebih menyeramkan dari yang ada di dalam film

Mereka berlari lebih cepat, dan menyerang lebih ganas

Muti berlari ke arah zombie-zombie itu untuk memberi tendangan maut pada beberapa kepala mereka

Muti tersenyum, ternyata tidak rugi dirinya banyak membuang waktu demi taekwondo sejak masa SMP, ternyata bela diri itu cukup berperan banyak pada saat ini

Arul yang juga jago bela diri tidak berdiam saja, tubuhnya yang atletis itu hasil gemblengan dari bela diri Muay Thai dan boxing ajaran gurunya yang tidak main-main

In a dead city Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang