Pengungsian

13 3 3
                                    

"Nama tokoh, konflik
Ataupun cerita adalah fiktif.
Jika terjadi kesamaan itu murni kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan ataupun menyerang dan menyudutkan pihak manapun"
...

Written by Yadyaapasya

🤝

Sebuah bus menukik tajam ke arah tikungan. Si pengemudi tidak mengurangi kecepatannya barang sedikitpun.

Arul dan Aldi sempat merutuk bersamaan. Tapi diantara mereka bertiga hanya Sean yang bisa mengemudikan mobil tua.

Alhasil rutukan itu mereka simpan kembali dalam hati. Toh Sean mengebut juga bukan tanpa alasan.

Bella menatap kosong ke arah jendela besar, entah sejak kapan ia merindukan seseorang.

"Bell, apa kita pake mobil lo aja yang di perumahan?" Tanya Heni tiba-tiba

Bella menoleh, mobilnya itu sudah tidak dia nyalakan lagi musiknya. Pasti zombie-zombie yang menyerbu mobilnya juga sudah pergi.

"Bisa, remote-nya ada di gue. Tapi gue gak mau mobil gue di pake sembarang orang" jawab Bella dengan raut dingin.

Heni mengangguk kemudian menunduk.

"Tunggu sebentar lagi!, Sean pasti datang" lanjut Bella sembari menatap yakin pada Heni.

Heni tersenyum, menyetujui usulan Bella.

Tepat setelah Bella berhenti bicara, sebuah mobil bus tua parkir tepat di pinggir jendela gedung. Sengaja memperkecil celah agar zombie tidak bisa menyerang.

Muti yang setia menunggu di dalam langsung segera menggeser lemari. Mempersilahkan Arul masuk.

"Kita berangkat sekarang!" Ucap Arul tanpa menginjak kaki ke dalam ruangan.

Muti mengangguk, kemudian berlari menaiki tangga. Arul melihat perempuan itu sempat terkilir karena salah pijakan. Tapi Muti tidak menghiraukan itu, ada yang lebih penting dari sekedar memeriksa kakinya saat ini.

"Semuanya! Kita berangkat sekarang!" Komando Muti sembari menghampiri Manda dan Mira yang sedari pagi terus memeluk lutut.

Dimas langsung menenteng sebuah tas ransel cukup besar. Dia tidak membawa barang miliknya satupun.

"Paman, apa ibu bakal di ajak ikut?" Tanya si bocah sembari menggenggam tali ransel Dimas dengan sangat erat.

Terpaksa Dimas berjongkok mensejajarkan diri. "Ibu udah berangkat duluan, ke tempat paling aman. Sekarang giliran kita yang menyelamatkan diri"

Heni tersenyum melihat itu.

Bella yang sudah mempersiapkan keberangkatan sudah turun lebih dulu membawa tas yang cukup besar, di susul Ella dan Nuga di belakangnya.

Muti menoleh kebelakang, semuanya sudah berangkat. Vivi, Sara, dan 3 murid SMA. Kini giliran dirinya sendiri yang belum turun.

Bella yang masuk duluan ke dalam bus langsung menghampiri Sean.

"Lo gak kenapa-kenapa?" Tanyanya khawatir.

In a dead city Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang