ending

5 0 0
                                    

Part sebelumnya..

"Wah kalung? Demi apa?!"ucap Nisa kaget.

"Demi cintaku padamu hahaha"ucap Juno.

"Prett!"

♡♡♡

"Prett!"ucap Nisa, setelah mendengar ucapan dari Juno. Dan Juno hanya bisa menahan rasa kesal nya, melihat reaksi dari Adek sepupunya itu.

"Udah semua kan? Yuk balik"ajak Juno setelah merasa lelah berkeliling toko, Dan nisa pun mengangguk setuju.

Saat hendak keluar dari toko, ia berpapasan dengan seseorang. Tanpa di duga kedua nya lantas bertabrakan, melihat hal itu pria yang di tabrak Nisa dengan sigap menangkap tubuh Nisa Agar tidak jauh ke lantai.

"Ah maaf, dan terima ka- Kaka?"ucap Nisa terkejut, saat melihat siapa yang ia tabrak.

"Iya ini aku, bisa kita bicara sebentar?"ucap pria itu yang tak lain adalah Suga.

"Ekhem, seperti nya aku sedang ingin minum. Abang permisi cari minum dulu ya, nanti temuin abang
Di toko dekat depan aja"ucap Juno, lalu pergi dari hadapan nisa dan Suga.

"Kita ngobrol nya dekat kursi taman yang ada di depan aja, bisa kan?"ucap suga, Dan Nisa menggangguk tanda setuju.

Mereka pun segera menuju kursi yang ada di depan taman, setelah itu kedua nya duduk dengan perasaan canggung. Nisa pun mulai membuka pembicaraan

"Jadi, mau bicara tentang apa?"tanya Nisa tanpa berbasa basi.

"Soal ucapan aku dulu itu, aku minta maaf, Maafkan aku sudah membentak mu. aku menyesal, Sungguh! setelah malam itu aku di hantui rasa bersalah"ucap suga.

"Jadi kau mau memaafkan aku?"ucap nya lagi.

"Aku sudah memaafkan mu, itu bukan sepenuhnya salahmu. Aku juga bersalah"ucap Nisa.

"Jika kau sudah memaafkan ku, bisakah kita bersama kembali?"tanya suga.

Nisa lantas bungkam mendengar ucapan itu, ia bingung mau menjawab apa, Lalu dengan hati hati ia menjawab.

"kak, aku bingung. di sisi lain aku merindukanmu, di sisi lain aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama"ucap Nisa.

"Bohong jika aku bilang aku tidak ingin bersamamu, tapi jika aku bilang aku ingin bersamamu. Apakah keinginan ku itu dapat terwujud?"

"Sedangkan kita satu sama lain tidak mau berpindah keyakinan, aku gak mau masuk ke agama Kaka, dan Kaka gak mau masuk ke agama ku. Jadi sepertinya ini jalan yang terbaik, semoga suatu saat nanti kita bertemu dengan keadaan yang lebih baik"ucap Nisa lantas tersenyum meninggalkan Suga yang terdiam atas ucapan nya tersebut.

"Nisa tunggu!"ucap suga, sebelum nisa pergi jauh. Dan Nisa pun berhenti setelah mendengar teriakkan itu.

"Aku paham, seperti nya ini memang jalan yang terbaik. Semoga kamu bahagia dengan pilihan ini, tapi kita masih bisa berteman kan?"tanya suga.

"Aku selalu membuka pintu pertemanan, baiklah aku pamit. Selamat tinggal!!"pamit Nisa kepada Suga dan Suga pun membalas nya dengan senyuman.

♡♡♡

"Buna Nisa pulang! Mana sambutan nya"ucap Nisa saat sudah sampai di rumah nya, Indonesia.

Ia sampai ke Indonesia pukul 05.30 tepat saat waktunya untuk sholat subuh. Mendengar suara putri bungsunya itu, Mila pun berlari kegirangan.

"Anakkuu"ucap Mila lalu memeluk Nisa, dan nisa membalas pelukannya itu. Kedua nya pun saling menyalurkan rasa rindu mereka masing masing.

"Bagaimana kabarmu ? Apa kau tidak makan dengan baik? Lihat lah, pipi gembul mu menghilang"ucap Mila menodongkan beberapa pertanyaan dengan cepat seperti sedang nge rap.

"Buna tenang hei, satu satu tanya nya"ucap Nisa 

"Maaf, Buna terlalu bersemangat karena kamu pulang"ucap mila dengan perasaan senang.

"jadi bagaimana kabar mu nak?"tanya mila sekali lagi.

"Kabar Nisa baik Bun, Nisa juga gak berubah. Tetap gendut dan Nisa juga makan dengan baik di sana"ucap Nisa menjelaskan kepada sang ibu bahwa ia baik baik saja.

"Berarti kamu bisa puasa dan lebaran di sini kan?"tanya mila memastikan.

"Tentu saja Buna, Nisa tetap tinggal di sini. Nisa kan pernah bilang ke Buna kalo masalah udah selesai Nisa bakal balik ke sini lagi, dan tinggal di sini lagi"ucap Nisa.

"Serius? Wah, kalo begitu Buna akan siapkan besok lauk yang enak. Karna lusa kita udah puasa"ucap mila.

Nisa pun antusias mendengar hal itu, bagi nya puasa adalah hal yang menyenangkan. Ia ingin puasa penuh tahun ini, semoga saja pikir nya.

Cerita pun berakhir

Pilihan Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang