saat nya pulang

2 0 0
                                    

Sudah 2 Minggu berlalu, dan malam setelah pertengkaran mereka dulu itu. Nisa memilih memutuskan sepihak sang kekasih.

"Adek! gunakan pakaian tebal, cuaca nya sedang dingin. Nanti kau bisa sakit jika terus seperti ini"ucap Juno di depan pintu Nisa.

"Tenang lah, aku hanya akan di kamar.  Jadi aku hanya akan menggunakan selimut"ucap Nisa dari dalam kamar.

"Setidaknya keluar, dan makan. Apa kau tak ingin melihat di luar? Suasana nya sedang indah"ucap Juno meyakini Nisa agar mau keluar dari kamar nya.

Ceklek
Pintu terbuka, dan terlihat lah Nisa dengan selimut tebal nya. Ia seperti hantu pikir Juno, ketika melihat rambut Nisa yang acak acakan.

"Huaa bang Juno, kenapa setiap orang punya keyakinan berbeda ? Apakah kita tidak bisa memiliki kepercayaan yang sama?"ucap Nisa langsung memeluk Juno setelah keluar dari kamar nya.

"Yak! Jangan berbicara seperti itu, aku pun bingung jawabnya gimana. Kalo di tanya kenapa kita punya kepercayaan yang berbeda? Ntah lah kita hanya manusia, kita tidak bisa mempertanyakan soal itu. Buang jauh jauh pikiran mu jika kau berpikir soal itu lagi"ucap Juno kesal, ia ingin menjawab, tapi bagaimana mungkin ia menjawab pertanyaan seperti itu.

"Btw bang, Abang lagi bikin sesuatu ya?"tanya Nisa lalu melepaskan pelukannya pada Juno.

"Bikin sesuatu?"ucap Juno kebingungan, lalu ia mulai mencium sesuatu "bentar ini kayak, astaga cake strawberry"ucap nya panik, lalu berlari ke arah dapur.

Nisa lantas tersenyum, setelah sekian lama. Akhirnya senyuman itu kembali lagi, ia segera Menganti pakaiannya dan segera keramas, Rasanya menyegarkan melihat semangat Nisa kembali lagi.

10 menit berlalu, Nisa sudah selesai mandi dan berganti pakaian yang lebih tebal, Dan ia segera menuju meja makan.

"Bang Juno, malam ini Nisa bakal berangkat ke Indonesia. Abang udah tau kan?"tanya Nisa lalu mengigit roti yang ada di meja.

"Udah tau, tadi ayah bilang, Maka nya itu Abang bikin cake strawberry  untuk kamu bisa bawa pulang ke  Indonesia"ucap Juno.

"Emang bisa? Gak di tahan sama orang bandara?"tanya Nisa.

"Nggak tau sih, Abang gak pernah ke Indonesia. Selama ini kan selalu kalian yang datang ke sini"ucap Juno.

"Iya juga sih, btw bang. Nanti temenin aku beli oleh oleh buat Buna"ucap Nisa, dan di acungi jempol oleh Juno tanda bahwa ia setuju.

Setelah selesai sarapan, kedua nya lantas bergegas mengambil jaket. Kedua nya ingin ke toko oleh oleh, Karna nisa ingin membawa sesuatu untuk sang ibu.

Setelah sekian lama perjalanan, kedua nya sampai, meski jalanan sedang licin kedua nya sampai dengan selamat.

"Nis, emang lu mau bawa apa?"tanya Juno.

"Bawa apalagi, Buna kan suka sama boygroup yang baru debut itu. Jadi aku pengen beli album mereka, gak tau sih nama boygroup nya apa. Lupa deh, pokoknya Buna pernah cerita"ucap Nisa.

"Eh iya abang mau nitip sekalian untuk buna"ucap Juno.

"Mau nitip apa?"tanya Nisa bingung, dan Juno lantas memberikan sebuah kotak perhiasan. "Bilang ini dari ponakan nya, nanti kalo udah dapat kerja Abang datang ke Indonesia"ucap Juno.

"Wah kalung? Demi apa?!"ucap Nisa kaget.

"Demi cintaku padamu hahaha"ucap Juno.

"Prett!"

Bersambung...

Pilihan Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang