dua dua juga sayang ayah.

25 12 0
                                    


"Apaan, lu mandang gue gitu amat?"ucap Nisa kepada seorang adek kelas nya yg melihat nya seperti ingin menyampaikan sesuatu.

"Itu kak, Fahri cuman mau Kaka ikut pemilihan ini"ucap anak yg bernama Fahri itu lalu menyodorkan sebuah formulir.

"Pemilihan ketua osis? Ah yg bener aja, kok bisa gue di rekrut langsung sama anggota osis. Padahal gue gak masuk most wanted di sekolah"ucap Nisa.

"Gak masuk pala lo peang, lo sadar gak rata-rata penguasa peringkat teratas itu anggota blue eagle"ucap Dinda.

"Jokes neng jokes"ucap Nisa.

"Jadi gimana kak?"tanya Fahri.

"Eum, biar gue pikir pikir dulu"ucap Nisa.

"Mending lo terima nis"ucap Ema.

"Seora-"ucapan dinda terpotong karena di cela oleh sekolompok adik kelas yg di kenal dengan hobinya melabrak orang tanpa sebab.

"Hi bitch!"ucap adkel yg memakai baju ketat dan jelbab tapi poni nya di keluarin.

"Udah kek marsha aja ni cewe"batin gina.

"up to you, kenapa kalian datang ke meja kami? Bukan kah kalian bisa milih meja lain?"ucap Nisa.

"Caper kali nis"ucap Ema meremehkan.

"Hah?! Gue caper ke kalian? ngapain coba, Kurang kerjaan banget"ucap adkel itu yg di kenal bernama Najwa.

"Emang, lo tuh emang kurang kerjaan banget. selain suka ngebully, lo juga suka ngelabrak orang tanpa sebab. Mentang mentang di panggil queen di sekolah ini, Lo seenak jidat nya ngelabrak kakel Lo"ucap Nisa.

"Queen? Queen sampah kali"ucap gina yg paling pendiam di antara blue eagle namun kalo udah ngatain orang bisa bisa nembus ke empedu.

"Apa Lo bilang?!"ucap Mayang salah satu anggota queen tadi.

"Lo gak denger? Gue bilang sampah bitch"ucap gina lalu melemparkan jari tengah nya kepada mereka.

"Mending lo pergi deh ketimbang gue emosi"ucap ema.

Lalu tak lama kemudian datang lah sang ketos sekolah yg ingin menghentikan pertikaian itu.

"Ada apa ini?"ucap ketos.

"Dia dulu rick, masa dia datang datang bilang gue bitch"ucap Nisa.

"Cuman itu? Kalo Lo gak ngerasa sama sekali harus nya Lo gak marah"ucap ketos itu yg bernama
Edrick.

"Paan sih babi, kalo gak mau ngelerai mending pergi Sono"ucap Dinda.

"Apa hak lo nyuruh gue pergi? Gue ketos di sini, jadi ayo ikut gue ke ruang osis"ucap Edrick.

"Lu nyuruh siape?"tanya Ema.

"Kalian semua, tanpa terkecuali"ucap Edrick.

"Heh curut Bali, gak usah songongg lu sama pangkat ketos lu itu, paling bentar lagi bakalan di ganti"ucap Nisa.

"Tau tuh, paling juga 2 hari lagi dia di ganti"ucap ema.

"Gue di ganti? Ah kayak nya gak mungkin, karena secara guru itu sudah memberikan tanggung jawab sekolah ini ke gue"ucap Edrick.

"Kocak awokawoka, bisa bisa nya guru percaya sama bocah tolol kek lu"ucap gina.

"Fahri, gue kayak nya setuju. Jadi kapan mulai pemilihan nya?"tanya Nisa kepada Fahri yg sedang menonton mereka bertengkar sedari tadi.

"2 hari lagi, kalo Kaka setuju Fahri izin pergi ya"ucap Fahri lalu pergi dari hadapan Nisa dan kawan kawan.

"Kenapa Lo bengong? Mending pergi dari meja ini. Si anggota queen juga udah pergi"ucap Nisa kepada ketos nya itu.

Dan ketos itu pun pergi dari kantin dan menuju ke arah ruang osis.

"Apa Lo semua? Gak usah liat liat. gak ada yg bisa di liat di sini" ucap Nisa lalu memandang semua orang dengan tatapan sinis.

Siswa yang awal nya berkumpul pun segera bubar dari sana.

"Cih kayak gak ada kerjaan lain aja, gak kakak gak Adek suka bikin drama. Keluarga nya juga, menjijikkan"

"Hah gue jadi gak sabar buat balas dendam hahaha, eum apakah harus sekarang? Seperti nya" ucap seseorang yg terus memperhatikan Nisa sedari tadi.

"Hah gue jadi gak sabar buat balas dendam hahaha, eum apakah harus sekarang? Seperti nya" ucap seseorang yg terus memperhatikan Nisa sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote,dan komen

Bersambung...

Pilihan Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang