detektif

1 0 0
                                    

Pukul 9 malam, Nisa baru saja balik dari sekolah nya. Hari yang melelahkan itu lah pikir nya, jika di Indonesia dia pulang jam 15.40 maka di sini ia pulang jam 9 malam.

Saat sudah turun dari bus, tanpa sengaja ia melihat seseorang yang ingin ia cari tau. Ya siapa lagi kalo bukan ketua osis, waw pandangan pertama ia lihat adalah, Ketua osis itu sedang mengandeng tangan seorang pria yang tampak nya seumuran dengan nya.

"Seperti nya takdir berpihak ke gua, baiklah saat nya jadi detektif"ucap Nisa lalu setelah itu ia mengikuti kedua nya tanpa ketahuan. Hingga tiba tiba kedua nya berhenti di dekat pinggiran sungai Han, dan Nisa pun lantas bersembunyi di dekat pohon berusaha mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Udah gua bilang kan, gak guna Lo sebarin rumor kayak gitu. Pacar Lo gak bakal nge publik hubungan lo, jadi gua mohon lo berhenti aja"ucap pria pertama.

"Tapi kak, aku gak bisa. Lihat dia kegatelan sama para gadis gadis di sekolah, hal itu membuat aku cemburu" jawab pria lain nya.

"Terus dia peduli? Harus nya kalo dia serius, dia bakal ngejelasin sama lu kalo dia gak niat gatel sama cewe cewe di sekolah kita"ucap pria pertama yang tak lain adalah heesung.

"Jadi maksud Kaka dia gak niat pacaran sama aku?"ucap adik kelas nya itu yang bernama Sean.

"Itu yg coba gua jelasin ke elu Sean! Dia itu gak niat sama lu, jadi percuma  bikin dia cemburu"ucap heesung.

"Gak tau dah, inti nya besok gua mau rumor kita itu hilang. Gua risih asal Lo tau"ucap heesung.

Sedangkan di sudut lain, seorang gadis cekikikan melihat hasil rekamannya. "Tiket treasure, aku datang~" ucap wanita itu, ya wanita itu adalah nisa sendiri. Dia sudah merekam dari awal mereka bicara, dan Nisa akan menunjukkan bukti itu kepada Kun.

Ternyata, tanpa ia dekati pun ia pun berhasil mendapatkan bukti. Pikir Nisa melihat hasil rekaman nya
"Gotcha, sekarang saat nya pulang"ucap Nisa, lalu setelah itu ia pergi dari situ. meninggalkan ketua osis yang masih berbicara berdua dengan Sean sang adik kelas.

Sampai nya di rumah, Nisa lantas mengedap ngedap masuk. Berharap paman nya tidak sadar kalo ia telat pulang. Namun saat sudah sampai di ruang tamu tiba tiba lampu menyela, ternyata sedari tadi Jeno melihat tingkah sang ponakan Yang masuk rumah seperti seorang pencuri.

"Dari mana?"tanya Jeno tanpa basa basi.

"Hehehe, dari sungai Han"ucap Nisa cengengesan.

"Ngapain malem-malem ke sana? Telat pulang kan jadi nya, harus nya kamu sudah sampai dari 30 menit yang lalu. Kamu tau kan Seoul itu bahaya kalo malem malem, banyak pemabuk yang berkeliaran. Kalo kamu tadi kenapa napa di jalan bagaimana? Apa yang harus paman ucap kan sama ibu mu Nisa"ucap Jeno panjang lebar menceramahi sang ponakan akibat telat pulang.

"Paman mah sama kayak bang Juno, yang penting kan Nisa sudah pulang. Soal Nisa telat pulang, Nisa minta maaf tadi Nisa ada urusan"ucap Nisa.

Jeno menghela nafas nya, berusaha menurunkan emosi nya yang ingin meluap. "Udah makan?"tanya Jeno saat sudah mulai tenang.

"Belum, tadi gak sempat. Nisa sibuk karena ikut organisasi"ucap Nisa.

"Kamu ikut organisasi?"tanya Jeno lagi.

"Iya, ini rekomendasi dari Bang Kun sih"ucap nisa.

"Yaudah lah, sana mandi abis itu langsung ke meja makan. Paman mau panasin makanan dulu"ucap Jeno.

Nisa pun lantas segera menuju kamar nya ingin segera mandi "oh iya di dekat samping meja tidur ada coklat dari bang Juno. Dia gak bisa pulang malam ini"ucap Jeno agak sedikit teriak.

"Iya paman"teriak Nisa dari dalam kamar.

Bersambung..

next nggak? Jangan lupa vote nya ya, follow akun ini juga. terima kasih!

Pilihan Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang