misi

2 0 0
                                    

Flashback...

"Buna Buna, ini ciapa?!"tanya seorang anak kecil kepada sang ibu yang berada di samping nya, sembari menunjuk bingkai foto yang di pegang nya.

"dia adalah cinta pertama buna, Buna banyak berhutang Budi pada nya"

"Apakah dia baik Buna? Seperti nya Buna sangat menyayangi nya"ucap anak itu.

"Ya dia sangat baik, bahkan saking baik nya Buna nggak mampu buat bilang nggak kepada nya"jawab sang ibu.

"Kenapa?"

"Sudah lah lupakan, Buna tidak mau mengingat masa lalu lagi,"jawab sang ibu.

"Ih Buna mah, kan isa pengen tau"ucap anak itu lagi.

"Sudah lah, berhenti merengek Nisa!"

Flashback finish...

•••

"Manusia satu ini kenapa lelet sekali"ucap Nisa kepada orang yang ada di depan nya, siapa lagi kalo bukan ayu.

"Yaelah, kek nya lu pengen banget gua pergi dari sini"ucap ayu sembari menarik koper nya. Ya setelah mendengar ucapan sang Adek malam tadi, Ayu berniat ingin balik ke Indonesia agar bisa lulus dengan segera dan menyusul sang Adek di sini.

"Gak gitu, gua gak mau Lo telat kak"ucap Nisa. Ayu pun memutar mata nya malas "yelah tu"jawab ayu.

"Btw kak, boleh lah dikit dikit kasih jajan"ucap Nisa.

"Kata nya Lo mau mandiri?"ucap ayu.

"Yaiya sih, tapi siapa sih yang nggak mau duit,"ucap Nisa.

"Yaudah ini"ucap ayu sembari menyerahkan uang senilai 1 JT.
"Nanti tukar aja tuh duit ke mata uang Korea"lanjut nya.

"Terima kasih Kaka ku tercinta"ucap Nisa sembari mencium kedua pipi sang kakak.

"Yaudah lah, gua berangkat dulu byee!"ucap ayu. "Nggak mau gua antar sampai bandara kak?"tanya nisa.

"Nggak usah, bentar lagi kan jam lu masuk sekolah. Gua nggak mau lu bolos"ucap ayu.

"Yaudah, hati hati ya kak. Selamat sampai rumah, jangan lupa kabari Nisa nanti,"ucap Nisa.

Setelah mengucapkan salam perpisahan, ayu pun segera keluar dan memasuki taksi yang sudah di pesan nya. "Semoga kita ketemu lagi di tahun depan kak"ucap Nisa sembari meratapi mobil taksi ayu yang telah pergi.

"Nisa, kenapa gak pergi lagi? Udah hampir telat tuh,"ucap sang paman mengingat kan.

"Ah iya, Nisa pamit paman byee!"setelah mengucapkan itu Nisa lantas berlari dan mengambil sepeda warisan, alias punya Mila dulu. Yang masih ada di rumah Jeno.

Setelah beberapa menit, Nisa pun  sampai di gedung sekolah nya. Masih terlalu pagi untuk orang orang di daerah sini, tapi tidak untuk Nisa karena dia adalah keturunan Indonesia yang selalu bangun subuh.

Nisa pun meletakkan sepeda nya di parkiran, dan ia segera menuju kelas nya melalui tangga. Fyi lantai kelas Nisa berada di lantai 2.

Sampai di kelas, Nisa lantas meletakkan tas nya di meja dan menelungkup kan kepala nya.

Tak lama, guru pun datang, Nisa pun  memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Beberapa jam berlalu dan kelas nya pun mendapat kan giliran jam makan siang.

"Bagaimana menurut mu?"tanya Kun.

"Bagaimana apa nya? Gua aja baru masuk di sini masa langsung daftar jadi anggota osis"ucap Nisa.

"Kan biar ngikut jejak Buna Lo nis"ucap Kun meyakini.

"Emang iya? Lagian kok lu kekeuh banget buat masukin gua ke organisasi ini?"tanya Nisa.

"Ya nggak papa, kata Buna Lo di Indonesia nggak ngikutin satu organisasi pun. maka nya dia mau Lo ikut organisasi di sini"ucap Kun.

"Untung nya apa coba? Apa gua bakalan dapat cemilan tambahan"ucap nisa.

"Ya enggak sih, yaudah deh gini aja. Beberapa rumor mengatakan kalo ketua OSIS di sekolah kita ini menyukai adek tingkat nya yang berkelamin laki laki jadi gua mau Lo masuk osis dan pastiin rumor ini  bener apa enggak"ucap kun.

"Terus gua dapat apa? Lagian terserah dia mau suka cowok ataupun cewek. Itukan keputusan dia. Rugi untung nya, dia yang ngalamin, kenapa kita yang repot"ucap Nisa.

"Bener, tapi gua cuman mastiin rumor nya bener apa enggak. Nanti gua kasih Lo tiket konser nya treasure deh gimana? Tapi syarat nya Lo harus punya bukti, ketos itu suka cewe atau cowo"ucap Kun.

"Okeee deal! Jangan tarik kata kata Lo ya. Gampang itu mah bagi gua"ucap Nisa.

"Gua cuman perlu masuk osis kan? Terus ngasi bukti nya ke elu? Yaudah gua bakal daftar. Tapi lu yang daftarin. Btw nama ketos nya siapa?"ucap nisa.

"Aman kalo soal itu mah, heesung"
ucap Kun.

"Heesung ya"ucap Nisa memikirkan sesuatu lalu ia lantas tersenyum. "Heesung gua pastikan mulai hari ini kita akan berhubungan"ucap Nisa memunculkan seringaian kecil.

Bersambung...

Pilihan Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang