8. Terasa Seperti Mimpi

131 27 8
                                    

"Percayalah jika cinta tak cukup hanya dengan pemujaan, terkadang harus dengan jebakan yang tak bisa membuatnya lepas."


Matanya dibuat tak berkedip melihat tato yang menjalar ditubuh suaminya. Dari lengan kiri hingga ke punggung. Tangannya menelusuri goresan tato di tubuh suaminya. Sungguh tato ini membuatnya terpana. Ukirannya yang rumit membuat kesan tegas dan juga garang. Astaga tangan nakalnya tak berhenti berulah. Sedangkan Praba jelas tak merasa keberatan, malah pria itu semakin melancarkan godaan yang membuat mereka diliputi hawa panas yang siap membakarnya malam ini.

Pengalaman pertama yang begitu membara membuat Kala lupa akan rasa gugup yang sempat melanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengalaman pertama yang begitu membara membuat Kala lupa akan rasa gugup yang sempat melanda. Nalurinya menuntun dirinya untuk berbuat tak seperti biasanya. Mengimbangi setiap godaan tangan-tangan nakal yang menjelajahi tubuhnya. Jujur ini adalah pengalaman yang mendebarkan sekaligus menantang. Praba membawanya pada puncak kenikmatan tanpa bertindak dominan. Suaminya menuntunnya untuk bisa mengimbangi godaan yang diberikan, hingga pada akhirnya penyatuan mereka membawa pada surga dunia.

Lelah menyergap mereka hingga membawa mereka ke alam mimpi. Sungguh ternyata malam pertama tak semenyeramkan dicerita orang-orang. Bagi Kala ini adalah pengalaman yang luar biasa. Bersama Praba, banyak hal baru yang dilaluinya dan tentu saja Kala suka. Entah mengapa rasanya hati ini mulai terbiasa dengan segala bentuk perhatian dan juga paksaan yang pria itu berikan.

"Tidurlah, saya tahu kamu lelah," ucap Praba sembari membawa istrinya ke dalam dekapannya.

"Selamat malam, Mas," ucapnya sebelum benar-benar terlelap.

Malam itu Kala benar-benar bisa tertidur lelap. Entah itu karena rasa lelah yang membuatnya terlelap atau rasa nyaman yang membuatnya tak tersadar. Kali pertama berada dalam dekapan seseorang namun terasa begitu nyaman dan merasa aman. Mereka sama-sama tidur begitu pulas hingga matahari terbit membangunkan tidur lelapnya.

Kala bergerak perlahan turun dari ranjang. Astaga baru bergerak sedikit inti tubuhnya terasa sakit. Efek melakukan malam pertama kali ya. Untung saja rasa nyeri itu masih bisa ditahan. Dirinya bergerak sepelan mungkin agar tidak membangunkan suaminya. Ketika tak sengaja menatap sang suami yang terlelap, ternyata wajahnya tampan juga jika dilihat-lihat. Tanpa disadari tangannya bergerak menyusuri wajah suaminya. Ya ampun kenapa hidup pria ini begitu mancung,  membuat dirinya iri akan kemancungan itu.

Tak berhenti disitu, tangan Kala masih asyik  bergirlya di wajah sang suami. Rahang tegasnya itu, dan juga jambang yang tumbuh membuat wajah Praba terlihat tegas. Sungguh kenapa semakin dilihat semakij membuatnya tertarik. Keasyikan mengamati struktur wajah suami, hingga tanpa sadar telah membangunkan pria itu dari tidurnya. Kala terlonjak kaget ketika tangannya tiba-tiba dicekal oleh sang suami.

"Ini masih terlalu pagi, jangan terus menggodaku," ucap Praba dengan suara serak khas bangun tidur.

"Saya tidak menggoda Mas," sangkal Kala cepat.

Ruang BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang