011

1.7K 144 2
                                    

"Baiklah, aku mengerti, sekarang kau boleh pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, aku mengerti, sekarang kau boleh pergi."

"Baik, tuan."

    Renza terdiam, ia tenggelam dalam pikirannya, bingung harus mulai mencari jawabannya dari mana. Ia menghela napas lelah dan memejamkan matanya, ia akan memikirkannya lagi nanti.

"H-Halo?" Renza menoleh, di sampingnya ada gadis tadi yang menatapnya takut-takut.

"Lo siapa? Dan kenapa gue bisa ada disini?" gadis itu duduk agak jauh dari Renza.

"Gue Renza, yang nolong lo."

"Ini di mana?"

"Apartemen gue."

"Nama lo siapa?" Renza menatap gadis di sebelahnya itu sebentar, kemudian ia memejamkan matanya lagi.

"Anindya Putri," Renza membuka matanya, ia terkejut dengan nama gadis itu.

"Nama lengkap lo?" Renza ingin memastikan sesuatu.

"Anindya Putri Auriga Viandra, kenapa?" Nindya menatap Renza heran.

Deg

    Renza mematung, gadis yang ia selamatkan tadi adalah sang protagonis wanita atau lebih tepatnya si pemeran utama, "lo tau siapa nama orang-orang yang ngebully lo?" Renza menatap Nindya serius.

"Gue ga tau nama mereka semua, gue cuma tau ketuanya, Danu Maheswara."

    Renza kembali terdiam, Danu Maheswara merupakan sang protagonis pria dan merupakan tokoh utama kedua setelah Nindya, tetapi kenapa jadi seperti ini? Ia sangat ingat tentang alur cerita di novel aslinya bahwa mereka berdua sudah menjadi teman sejak masa SMP dan akhirnya berpacaran saat kelas 11 SMA.

"Maaf, kalo boleh tau kenapa dia bisa ngebully lo? Kalo gue liat-liat lo cuma siswi biasa kaya yang lainnya."

"Kami udah temanan sejak SMP, dan entah kenapa saat masuk SMA dia mulai ngejauh dan juga mulai ngebully gue, gue gatau ini cuma perasaan gue doang atau gimana, tapi gue ngerasa kaya ada seseorang yang ngehasut dia secara perlahan-lahan supaya ngejauh dan ngebenci gue."

    Nindya tersenyum kecut ketika mengingat momen-momen indah antara dirinya dengan Danu saat masa SMP dulu. Renza memijit pelipisnya pelan, sepertinya memang ada seseorang dibalik masalah ini, Renza sangat pusing sekarang, ia tidak tahu harus melakukan apa.

"Lo mau balik sekarang? Udah mulai larut, gue juga mau pulang, sekalian gue anter." Renza berdiri dan memasuki kamarnya, ia mengambil kunci motor dan hp-nya, untuk barang-barang Nindya sendiri Renza taruh di ruang tengah.

    Renza keluar dari apartemennya diikuti dengan Nindya, ia naik ke motornya dengan Nindya yang berada dibelakangnya. Ia melajukan motornya sesuai arah yang ditunjuk oleh Nindya, tak berselang lama akhirnya Renza sampai dirumah Nindya.

𝐑𝐚𝐲𝐚𝐧𝐳𝐚'𝐬 𝐧𝐞𝐰 𝐥𝐢𝐟𝐞 [𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 || 𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang