023

812 78 0
                                    

Kring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kring

    Bunyi bel istirahat bergema di seluruh penjuru sekolah, membuat murid-murid bersorak gembira, sang guru pun pamit, teman sekelas Renza mulai meninggalkan ruang kelas itu.

    Renza memutuskan untuk beranjak dan pergi ke kantin, ia teringat dengan ucapan guru tadi yang bilang bahwa wajahnya pucat, mungkin karena kelelahan, setidaknya ia harus mengisi energinya dengan makanan.

    Renza memesan mie ayam, batagor serta jus apel, ia membawa makanannya menuju meja di pojok kantin. Renza mulai memakan makanannya dengan tenang, namun ketenangannya tak bertahan lama karena Kai yang datang dan duduk disebelahnya.

    "Woi Ren, lo kemana aja lo 2 minggu ini? Kok ga masuk? Wih ada batagor, minta ya!" belum juga Renza mengizinkan, Kai sudah terlebih dahulu mengambil piring berisikan batagor itu dan memakannya, Sebastian dkk mulai berdatangan dan duduk disana juga.

    Selama beberapa bulan ini hubungannya dengan anggota inti VCade itu semakin akrab, dan semakin tak tahu diri juga Kai dengannya. Lihatlah sekarang, Kai sudah menghabiskan jus apel yang bahkan belum Renza minum tanpa seizinnya, sungguh sopan sekali Kai ini.

Renza menggeleng pelan, mencoba sabar dengan sikap Kai yang tak tahu diri. Ia kembali memakan mie ayamnya dengan khidmat.

"Ren, kemana aja lo dua minggu ini? Lo ketinggalan berita," ucap Sebastian yang baru saja kembali sehabis memesan makanan. Renza merespons dengan menaikkan satu alisnya, tanda bertanya.

"Ella beberapa waktu yang lalu ngumumin kalo dia bakal pindah, dia juga ngaku kalo selama ini dia selalu playing victim, dia bilang kalo dia sempet ngerusak hubungan lo sama keluarga lo, pokoknya kemaren satu sekolah heboh."

    Renza mengernyitnya alisnya, tetapi ia tetap diam, terlalu malas untuk merespons lagi. Tak lama Shaka datang, duduk disebelah Renza, "udah makan?" tanya Renza.

    Shaka mengangguk, "bang, kenapa ya beberapa hari yang lalu bang Nolan kaya sedih, kesel gitu?" Renza terdiam, ia kembali teringat dengan perdebatannya dengan Nolan, ia menghela napas dan menggeleng pelan tanda tak tahu.

"Nolan? Lo punya temen baru ya?! Wah, ga nyangka gue Ren, setelah badai angin ribut halilintar yang kita lewati bersama, lo milih buat berteman sama orang baru? Sakit hati gue, Ren!" ucap Matthew dramatis.

"Ren, gue ga nyangka Ren, lo tega-teganya hianatin gue, hati mungiel gue nyut-nyut Ren rasanya, tega lo- hmph!" karena kesal, Erlangga menyumpal mulut Matthew dengan bakso yang masih panas.

"Hanas hanhing (panas 🐶)!" Matthew berkata dengan tak santai, lidahnya terasa kebas karena baksonya yang masih panas, mana rasanya sangat pedas. Apakah Erlangga tak sakit perut jika makan bakso sepedas itu? Namun tak ayal Matthew tetap mengunyah bakso dimulutnya itu.

    Erlangga mengacungkan jari tengahnya kearah Matthew, menatapnya sengit, Sebastian dan Kai ikut mengacungkan jari tengahnya kearah Matthew, membuat Matthew mendengus kesal. Jika urusan menindas Matthew, Sebastian dan Kai akan maju paling depan.

𝐑𝐚𝐲𝐚𝐧𝐳𝐚'𝐬 𝐧𝐞𝐰 𝐥𝐢𝐟𝐞 [𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 || 𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang