005

2.5K 200 14
                                    

    Renza memasuki kamarnya, membanting pintu dengan kuat, membuat suara yang begitu nyaring hingga terdengar ke ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renza memasuki kamarnya, membanting pintu dengan kuat, membuat suara yang begitu nyaring hingga terdengar ke ruang tamu. Ia tak peduli, toh jika pintunya rusak ia tinggal membeli pintu baru.

Mood Renza benar-benar hancur sekarang, ia segera membersihkan diri dan bebaring di kasurnya. Ia melamun, memikirkan kejadian barusan

Tetapi, ada yang aneh. Renza seharusnya sudah diasingkan sekarang dan si tua bangka sialan itu sudah meninggal, sebenarnya apa yang terjadi? Apakah karena dirinya memasuki novel ini membuat alurnya berubah?

"Sialan, sebenernya ni novel kenapa sih," Renza berdecak kesal, ia memilih untuk melupakannya dan memejamkan matanya, siap berkelana ke alam mimpi.

*****

Kring
Kring
Kring

Brakk

"Berisik!" Renza membanting alarmnya ke dinding dengan kuat.

Renza mengambil kasar hp-nya, melihat jam yang bternyata sudah menunjukkan pukul 6.02 pagi, ia bangun kesiangan. Renza tak memperdulikannya dan berjalan kearah kamar mandi dengan malas, tak berselang lama ia keluar dari kamar mandi.

Ia memakai seragamnya dan menyemprotkan parfum mint yang sama, memasukkan buku pelajaran kedalam tasnya dan juga mengambil beberapa benda yang dirasa diperlukan.

Ia menyisir rambutnya kebelakang, menyemprotkan hair spray, dan mengenakan jam tangan bermerek untuk menutupi bekas cengkraman Abraham semalam.

Renza turun dan menuju ruang makan, ia langsung duduk di kursi yang kosong. Abraham segera menginstruksikan untuk memulai makan, mereka makan dengan tenang.

Renza baru sadar jika di meja makan ini ada gadis yang tak sengaja ia tabrak kemarin dan satu gadis asing lain. Menurut ingatannya, itu adalah Ella dan kakaknya, Azzalea Lyonar.

Saat sedang makan dengan tenang, Renza melihat Ella yang memasukan seafood ke dalam piring Renza, "Ini Ella sendiri yang buat, dimakan ya," Ella tersenyum kearah Renza. Namun, Renza tak menyentuh lauk yang diberikan oleh Ella sedikitpun, membuat Ella memandang sedih dirinya.

"Kok ga dimakan? Ga suka ya?" Ella menunduk sedih.

"Yaudah kalo emang ga suka, ga usah dimakan, minum aja susu ini," Ella memberikan segelas susu ke Renza, Renza tetap acuh dan tak menggubrisnya.

Melihat Renza yang juga tak menyentuh susu yang ia berikan, Ella kembali tertunduk sedih.

"Renza!" Renza sedikit tersentak ketika Abraham memanggil dan menekan namanya.

Renza mengangkat satu alisnya, bertanya kenapa ia dipanggil oleh tua bangka sialan itu.

"Sudah cukup! Tinggal makan saja apa susahnya!" Abraham memarahi Renza, selain sialan, tua bangka ini juga emosian ternyata.

𝐑𝐚𝐲𝐚𝐧𝐳𝐚'𝐬 𝐧𝐞𝐰 𝐥𝐢𝐟𝐞 [𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 || 𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang