TAKDIR KEEMPAT

374 37 0
                                    

      Minggu pagi, Ara sudah menaiki mobil baru nya dan akan segera menuju rumah baru nya. Rumah itu di belikan oleh papanya untuk di jaga Ara dan Chika.

     Ara melajukan mobilnya ke rumah Chika terlebih dahulu. Disana terlihat Chika yang sudah menaiki mobil miliknya. Jarak rumah Chika dan Ara hanya berjarak 4 rumah saja. Ara menepikan mobilnya ketika sudah sampai di depan gerbang rumah Chika.

    Terlihat Chika yang sudah sangat siap tetapi entah kenapa mukanya seperti badmood.

    "Kenapa tu muka di tekuk begitu". Tanya ara di akhiri kekehan pada akhir kalimat.

    "ya kamu lama jadinya kan aku badmood". Jawab Chika.

    "Ya maap atuh neng geulis". Ujar Ara dengan menyatukan kedua tangannya.

   "Oh ya Ra. Nanti malam temen temen aku mau pada main boleh kan??". Tanya Chika

   "Ya boleh lah. Kan rumah ku rumah mu juga". Jawab Ara. "Yuk lah berangkat". Ajak Ara. Ara kembali mengemudi kan mobilnya dan di susul oleh Chika di belakangnya.

    Sesampainya di sana, Ara memasukkan mobilnya di garasi di susul dengan Chika. Di sana sudah di sewakan beberapa orang untuk bersih bersih oleh sang papa Ara.

    Ara membuka layar ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk papanya lewat WhatsApp.

    Ara membuka layar ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk papanya lewat WhatsApp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                   ***

   Malam harinya, Ara sedang bermain PS di kamarnya dengan adem ayem. Tetapi suara tertawa dari bawah membuat nya kaget dan pergi keluar kamar. Ia meneriaki orang orang di bawah sana sambil menghadap ke bawah.

   "WOI BERISIK !!!! PELAN PELAN NAPA ANJUNG". Teriaknya. Terlihat empat orang di bawah sana menatap Ara dan salah satunya menatap nya dengan tajam. Di sana terdapat Chika, Gita, Marsha dan. . . Jinan. Saat melihat Jinan Ara langsung membulatkan bola matanya dan berlari ke bawah.

   "Eh, ada kak Jinan toh". Ujarnya sambil duduk di samping Jinan. Ara langsung melirik Chika dan berkata "kak Chika kok gak bilang kalo ada kak Jinan".

   "Apasih kamu raa, main PS aja sana". Usir Chika "kasian tuh Jinan nya gak suka di tempelin sama kamu". Lanjut nya.

  "Bisa main toh Ra? Hayuk Mabar sama aku kapan kapan". Ajak Jinan dengan senyum manis terbit dari wajahnya.

   "Kalau bisa sekarang kenapa harus kapan kapan atuh kakk. Hayukkk". Ajak Ara menarik tangan Jinan "tapi di atas aja ya. Di sini ada lampir lagi ngamuk". Bisik Ara ke telinga Jinan lalu menarik nya untuk lari ke atas.

   "HEH !! NGOMONG APA KAMU HARUSAN". Teriak Chika.

   Ara dan Jinan berlari memasuki kamar dan mengunci pintu kamar Ara. Ara menghela napas lega setelahnya.

   "Yuk kak mulai". Ara memberikan stick PS kepada Jinan dan mulai beradu permainan di sana.

   "Ara hati hati ahhh". Ujar Jinan saat di depan Ara sudah ada musuh.

CINTA & NORMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang