Ini adalah hari dimana Ara akan menemui kedua orang tua Chika. Ara hanya memakai style biasa biasa saja. Mereka kini tengah berada di dalam mobil Ara dan akan segera menuju rumah Chika. Tiba tiba saja saat sampai di rumah Chika jantung Ara berdegup kencang.
"Yuk masuk". Ajak Chika. Ara mengangguk kemudian masuk bersama Chika.
"MA!! PA!!". Teriak Chika ketika masuk rumah. Pucho dan Aya segera datang bersampingan dan menatap anak gadisnya itu.
"Ini kan yang mama papa mau?? Mama papa mau Chika bawa pacar Chika kan?? Ya ini pacar Chika". Ujar Chika.
Degggg!!
Jantung Ara seketika berdegup lebih kencang lagi. Kenapa Chika mengatakan itu kepada kedua orang tuanya? Apa yang harus Ara lakukan?.
"CHIKA!! JANGAN GILA KAMU!! KAMU SAMA ARA SAMA SAMA PEREMPUAN CHIKA!!". Bentak pucho mendekat ke arah Chika.
"Papa lupa terakhir kali aku punya pacar gimana?? Papa sendiri kan yang ngingetin aku?? Papa gak usah pura pura lupa!!". Jawab Chika sedikit membentak.
"TAPI BUKAN BERARTI KAMU BISA MELAMPIASKAN NYA KE HUBUNGAN SEGENDER CHIKA!!". Bentak pucho.
"Gak usah ngatur aku!! Papa gak mau kan kejadian tahun lalu ke ulang lagi?? Jadi ini pilihan aku yaitu pacaran sama Ara!!". Balas Chika.
"TIDAK CHIKA!! PAPA TIDAK SETUJU!! PAPA AKAN TETAP MENJODOHKAN KAMU!!". Bentak pucho kembali. Tangannya terangkat mencengkeram pergelangan tangan milik Chika dan menarik Chika ke samping nya.
"Papa tidak menerima penolakan!! Kamu pergi ke kamarmu!! Biar papa urus bajingan ini". Ujar pucho menyuruh Chika.
"Gak!! Chika gak akan ninggalin Ara!!". Bentak Chika menghempas tangan Pucho.
"Nurut atau papa bunuh bajingan ini Chika!!". Balas pucho membuat Chika takut.
"Fine!! Jangan pernah papa sakiti Ara!! Bahkan jangan sekali kali papa nyentuh Ara!!". Bentak Chika lalu naik ke atas untuk pergi ke kamarnya.
Dengan langkah sigap, pucho mendorong Ara lalu melepas ikat pinggang nya. Pucho menyabetkan ikat pinggang nya itu di kulit kulit Ara.
Ctas
Ctas
Ctas
Beberapa cambukan itu mendarat di kulit Ara membuat Ara meringis kesakitan.
"Berani kamu membuat anak saya seperti itu brengsek". Pucho kembali menyabetkan ikat pinggang itu ke kulit Ara hingga muncul bercak darah disana.
"Pergi kamu!! Tinggalkan Chika!!". Bentak pucho membuat Ara mengangguk lalu dengan susah payah ia berdiri dan pergi dari rumah Chika.
*********
Tbc *Maaf yaaa dikit bangettt
Aku udah bilang aku ga mau up sebelum rame makannya di share biar rameeeHow are u today guys??
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA & NORMA
Teen Fiction"kita memang punya cinta tetapi dunia punya norma" -biellara samudra natio harlan