Tiga tahun kemudian~~~
Ara berjalan di sebuah taman. Sendiri. Tanpa di temani oleh siapapun. Tubuhnya kian semakin ringkih karna memikirkan Chika. Bahkan, sekarang Jinan dan Adel memilih untuk menjaga Ara dengan baik. Dan Ara pun meminta untuk Jinan untuk tinggal bersamanya. Bahkan Ara tak ingin berkomunikasi dengan siapapun termasuk keluarga nya sendiri. Ia hanya ingin berkomunikasi dengan Jinan, Adel, dan Zee saja. Tidak yang lain.
Brak!,
Tubuh ringkih Ara menubruk seseorang. Ia hampir jatuh kebelakang. Tetapi dengan sigap menahan tubuh Ara agar tidak jatuh. Orang itu melihat dengan lekat kedua bola mata Ara. Bola mata yang sepertinya pernah ia lihat dulu. Sekilas, ia mengingat sesuatu.
"Makasih raaa".
"Ra besok main lagi ya".
"Ra jangan nakal ah".
"Ara kalau nakal aku tinggal".
"Aku kuat kok ra".
Saat seseorang itu sedang berpikir, tiba tiba saja Ara bangkit dan melepaskan tangan orang itu karna merasa risih. Namun Ara menatap kedua bola mata orang itu. Mirip dengan bola mata coklat yang sangat ia rindukan. Ada dua orang yang ia rindukan dengan mata coklat. Yang satu ialah Chika. Dan entah siapa lagi yang satu. Di tatap nya bola mata itu dengan lekat hingga bayang bayang suara nya berdengung di telinganya.
"Kak Chiko makasih"
"Kak Chiko. Ara sayang banget sama kak Chiko".
"Kak Chiko bertahan ya".
"Gakk!! Kak Chiko pasti sembuh!!".
"Kak Chiko...".
"Kak Chiko...". Lirih Ara. Pemuda itu tersenyum senang. Iya. Itu adalah Chiko. Anak sari ibu panti yang mengasuh Ara.
Dulu,Chiko mengalami gegar otak yang menyebabkan ia harus di rawat di Jepang selama bertahun tahun. Namun, orang orang mengatakan bahwa Chiko suda meninggal. Waktu itu Ara terpuruk atas hilangnya Chiko. Tapi untungnya, ada Chika yang selalu nyaman menemani Ara.
"Jadi dulu Lo di kirim ke jepang. Dan mereka bilang Lo udh mati. Tanpa sepengetahuan gue?". Ujar Ara saat Chiko sudah selesai bercerita. Mereka ada di salah satu kursi taman untuk berbicara.
"Yaaa mungkin mereka mau ngasih surprise Ra". Ujar Chiko. "Eh, btw Lo kurusan ya?? Postingan Ig Lo 3 tahun lalu ga sekurus ini". Sambungnya.
"Cie sering stalk gue. Tapi Lo ga follow. Sombong!!". Ujar Ara. Dengan langkah cepat, Chiko membuka ponselnya dan membuka aplikasi Instagram nya. Ia mengetuk follow pada akun Instagram milik Ara. Tak lama, sebuah notifikasi masuk ke ponsel Ara. Dua notifikasi.
"Kak Chiko ikut aku pulang yuk". Ajak Ara. Chiko tanpa pikir panjang hanya mengangguk dan mengikuti Ara dari belakang. Seperti ekor.
*******************
Tbc*Sudah di ambang ambang Khatam guys
How are u today?
Aku ga up kalo ga rame
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA & NORMA
Teen Fiction"kita memang punya cinta tetapi dunia punya norma" -biellara samudra natio harlan