Malamnya. Ara masih tak kunjung sadar dari tidurnya. Zee, Adel, Freya, Mira,dan Manda sudah berada di sana dari tiga jam yang lalu setelah pulang sekolah. Mereka mendapat kabar Bahwa temannya itu kecelakaan.
Adel memotret Ara yang terbaring lemah dengan masker oksigen yang berada di wajah Ara. Ia memposting nya di Twitter nya.
Chika membulat kan kedua bola matanya ketika melihat tweet milik Adel. Chika dengan cepat mengetik pesan untuk Adel.
Chika bergegas pergi menuju tempat yang di tunjukkan oleh Adel. Ia ingin bertemu Ara. Hanya Ara yang di pikirannya. Saat sampai, Chika langsung berlari menuju ruang ICU. Tempat dimana Ara di rawat. Ia langsung membuka pintu ICU dan memeluk shani yang juga berada di dalam sana. Ia menangis di dalam pelukan shani.
"Tante.... Ara gak apa apa kan??",. Tanya Chika
"Gak apa apa sayangg tenang aja". Ujar shani. Shani memeluk Chika berusaha memberi ketenangan dan kekuatan untuk Chika.
"Tante maafin China ya?? Ini gara gara Chika". Shani mengerutkan keningnya ketika mendengar penuturan Chika
"Kenapa Chika??". Tanya shani.
"Sebelumnya Chika minta maaf. Chika sama Ara mempunyai hubungan yang melebihi dari seorang teman dan sahabat. Yaitu pacar. Chika dapat dare dari temen temen Chika buat pacarin Ara. Hubungan kita sudah berjalan selama dua bulan. Tiba tiba Ara mutusin Chika karna Ara tau kalau dia itu cuma taruhan. Tapi Tante. Chika berani sumpah kalau Chika juga suka sama Ara". Pelukan Chika semakin erat pada tubuh shani.
"Gak apa apa. Tante paham kok". Ujar shani seraya mengelus rambut Chika.
****
***
Jinan masuk kedalam ruang ICU dengan nafas yang terengah engah. Matanya sembab. Ia baru saja menangis. Tanpa permisi, ia menuju ke tepi ranjang lalu menggenggam tangan Ara.Chika yang melihat itupun terdiam. Sesayang itukah Jinan kepada Ara??
"Nan, Lo sayang banget ya ke Ara??". Tanya Chika.
"Orang ini itu udah kayak harta chik. Gue anggep dia kayak adek gue". Jawab Jinan.
Chika tertunduk lemas mendengar penuturan dari Jinan. Ia menganggap dirinya bodoh karna telah membuat Ara seperti itu. Chika keluar dari ICU dan duduk di depan ruangan itu.
Sementara Jinan, ia masih setia menunggu sadarnya Ara.
"Ara gak capek tidur Mulu??". Lirih Jinan. Kelima teman Ara sedang pergi ke kantin untuk makan. Gracio dan shani sedang membicarakan sesuatu di ruangan dokter. Dan Chika masih tetap duduk di depan ruangan itu.
Ara perlahan membuka kedua kelopak matanya. Hal pertama yang di lihat nya ialah senyum manis dari Jinan.
"Ada yang sakit gak Ra??". Tanya Jinan. Ara menggeleng lalu membalas senyum dari Jinan. Jinan bergegas memanggil Chika yang berada di depan ruangan itu.
"Ara.... Aku minta maafff". Lirih Chika yang mendapati Ara sudah membuka mata.
"Kamu gak pernah salah",. Ujar Ara.
"Aku berani sumpah Ra. Aku suka kamu. Aku sayang sama kamu. Aku cinta sama kamu tanpa keterpaksaan sedikitpun". Ujar Chika
"Gak usah ngomong lagi. Aku percaya". Jawab Ara.
Chika tersenyum bahagia lalu memeluk erat Ara.
***
Mon maap ya
Dikit dikit duluMakin gak bener soalnya pusing Ama alurnya huhuuuu....
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA & NORMA
Ficção Adolescente"kita memang punya cinta tetapi dunia punya norma" -biellara samudra natio harlan