CHAPTER 2

388 34 2
                                    

POV: SMA GARUDA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV: SMA GARUDA

"Evelyn, tunggu!" Panggil Drayen yang berupaya mengejar Evelyn ketika hendak keluar kelas.

"Kenapa?" Tanya Evelyn dengan raut datarnya.

Drayen pun masih sedikit meringis kesakitan akibat kakinya yang terluka karena kecelakaan. Drayen kini menghampiri Evelyn.

Drayen meneguk ludahnya kasar, seketika pikirannya jadi blank saat menatap mata gadis itu.

"Duh, gue kok jadi gugup gini ya?" Batin Drayen.

Evelyn yang mendengar suara hati Drayen pun mengernyitkan dahinya.

"Apa yang mau lo omongin? Kalo nggak ada, gue mau ke kantin." Kata Evelyn membuat Drayen semakin gugup.

"Oh lo mau ke kantin? Boleh bareng nggak?" Tanya latah Drayen menambah rasa bingung Evelyn.

"Jadi lo manggil gue cuman karna lo pengen ke kantin bareng gue?!" Tekan Evelyn geram.

"Nggg nggak kok."

"Yaudah ayo! Gue udah laper," ajak Evelyn membuat Drayen sumringah.

Disamping itu, Aurora nampak memperhatikan interaksi antara Drayen dan Evelyn. Hal tersebut tentu membuat Aurora kesal, tak menyangkal bahwa ia juga sakit hati karena pada dasarnya, Aurora memang menyukai Drayen sejak awal.

"Aurora..." Panggil Claydro mematahkan lamunan Aurora.

"Ngagetin aja lo, kenapa?" Kesal Aurora.

"Mau ke kantin barengan? Lo juga pasti laper kan? Yok sekalian biar gue yang traktir," ajak Claydro.

"Serius lo mau traktir gue? Acara apa pake segala mau nraktir? Lo ultah?" Canda Aurora.

"Eh bukan! Gue cuma pengen aja sekali-kali nraktir cewek." Jawab Claydro.

"Dari sekian banyak cewek, kenapa harus gue?" Bingung Aurora.

"Ya karna lo spesial buat gue, Ra..." Batin Claydro.

Evelyn kembali mendengar suara hati Claydro dan ia pun sontak mengetahui keberadaan Claydro bersama dengan Aurora.

"Evelyn, jadi ke kantin?" Tanya Drayen memutus lamunan Evelyn sejenak.

Selangkah saat Evelyn dan Drayen hendak pergi ke kantin, tiba-tiba terdengar suara keramaian di sekolah tersebut.

Semua siswa dan para guru berlarian kesana kemari membawa air.

"Eh tunggu, ada apa?" Cemas Evelyn hingga ia bertanya ke salah seorang siswa yang berlarian.

"Kebakaran di Aula!" Jawab siswa itu.

"Astaga, kita harus kesana!" Pinta Drayen.

"Lo gila? Kita panggil pemadam kebakaran aja!" Sahut Aurora menghampiri Drayen dan Evelyn.

THE MIRACLE OF AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang