CHAPTER 37

227 28 11
                                    

POV: RUMAH SAKIT KRISA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV: RUMAH SAKIT KRISA

Saat para perawat dan dokter membawa Zee ke ruang UGD, Rafly menghampiri Anya dan bertanya, "Ada apa sama anak itu?"

Anya dengan raut wajahnya yang sangat amat kecewa itu pun menjawab, "Kamu papanya kan? Harusnya kamu tau kenapa anakmu bisa seperti ini,"

"Anya, aku nanya serius!" gertak Rafly namun fokus mereka kini teralihkan oleh suara alat medis di ruangan Zee tersebut.

Tak lama, dokter dan para perawat itu pun keluar dari ruang UGD.

"Dok, gimana kondisi anak saya? Dia baik-baik aja kan dok?" cemas Anya.

Dokter itu terdiam sejenak lalu menjawab, "Anak ibu ... sudah tiada, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi pengaruh obat-obatan terlarang yang dikonsumsi anak ibu terlanjur menyebar ke seluruh organ tubuhnya,"

DEG!!!

"Dok? Dokter bercanda kan? Anak saya nggak mungkin meninggal dok, anak saya pasti masih hidup kan dok? Katakan yang sebenarnya dok!" tekan Anya.

"Dok, ini nggak lucu dok. Dokter tolong usahakan pake cara lain buat nyembuhin Zee, dok!!!" sahut Claydro.

"Dokter, sebenernya apa yang terjadi sama anak saya? Obat terlarang apa maksudnya? Kenapa bisa kayak gini? Dok, tolong jelaskan semuanya! Anak saya masih hidup kan?" tambah Rafly.

Terlihat aura kecemasan yang mulai terpampang di raut wajah Rafly membuat semua orang disana pun menyesalkannya.

Kemudian, Dokter itu pun menjelaskan semuanya pada Rafly maupun Anya beserta anak-anak yang lain.

Rafly kini meneteskan air matanya.

"Dok, saya mau menemui anak saya dok," pinta Anya.

"Silahkan," kata Dokter.

Kemudian, semua orang disana pun memasuki ruangan itu. Terlihat dengan jelas sebuah kain putih kini telah menyelimuti tubuh terlentang diatas ranjang itu.

 Terlihat dengan jelas sebuah kain putih kini telah menyelimuti tubuh terlentang diatas ranjang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anya pun semakin mendekati tubuh itu. Dengan tangannya yang bergetar hebat, batinnya terguncang, seolah separuh dari jiwanya kini telah lenyap dan hilang. Anya perlahan membuka kain itu.

THE MIRACLE OF AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang