CHAPTER 34

165 22 1
                                    

DIALOG POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIALOG POV

Di sebuah kerajaan yang megah, Putri Isabella sedang berjalan-jalan di taman istana. Tiba-tiba, Pangeran Alexander datang dan melihat Putri Isabella lalu menghampirinya.

Pangeran Alexander: "Permisi, Putri Isabella. Namaku Pangeran Alexander. Aku terpesona oleh kecantikanmu. Bolehkah saya mengajakmu berdansa?"

Isabella tersenyum dan menjawab, "Tentu, Pangeran Alexander. Aku senang bisa berdansa denganmu. Lagu apa yang ingin kamu mainkan?"

Pangeran Alexander: "Aku ingin memainkan lagu yang indah untukmu. Ayo kita berdansa dan menikmati momen ini bersama."

Mereka berdua pun mulai berdansa di tengah taman istana. Mereka saling tersenyum dan berbincang, semakin dekat satu sama lain.

Pangeran Alexander: "Putri Isabella, aku merasa bahwa kita memiliki banyak kesamaan dan perasaan serupa. Aku ingin mengenalmu lebih baik. Apa kamu mau menghabiskan waktu bersamaku?"

Isabella tersenyum malu dan menjawab, "Tentu, Pangeran Alexander. Aku juga merasa hal yang sama. Ayo kita menjelajahi kerajaan ini berdua."

"..."

DIALOG POV THE END

Setiap pasangan saling beradu pandang satu sama lain setelah membaca isi naskah Putri dan Pangeran tersebut.

"Gue nggak yakin deh bisa bawain peran jadi Putri Isabella," gumam Evelyn tiba-tiba.

"Gue tau sih alasan lo, yang pertama, lo nggak pernah tampil feminim, kedua, lo takut kaku dalam berdialog, ketiga, lo nggak bisa dansa, keempat, lo paling benci sama tema kerajaan, dan terakhir, lo takut dapat pasangan yang nggak sesuai ekspektasi lo, ya kan?" jelas Aurora membuat semua yang disana menganga terkhusus Evelyn.

"Eh bentar dulu, apa maksudnya yang terakhir? Emang Evelyn berekspektasi siapa yang jadi pangerannya kalo dia terpilih jadi putri?" tanya Claydro bingung.

Aurora nampak menahan senyuman di bilah bibirnya, ketika Aurora hendak menjawab, Evelyn sigap membungkamnya.

"Bukan siapa-siapa! udah mendingan kita hafalin dulu ini dialognya sebelum mulai latihan," pinta Evelyn mengalihkan pembicaraan.

Aurora pun melepas bungkaman tangan Evelyn dan berkata, "Tangan lo bau bawang," semua orang pun tertawa dan membuat Evelyn mengerutkan dahinya.

Evelyn kemudian mencium tangannya sendiri dan ia pun menyadari, "Jelas aja bau bawang, kan gue habis bikin nasi goreng buat Drayen, tapi gimana cara ngasihnya ya?" batin Evelyn bingung. Ia pun nampak berpikir sejenak lalu, "Guys, kayaknya gue harus ke toilet dulu deh, kebelet soalnya," bual Evelyn membuat semua temannya membuang nafas kasar.

THE MIRACLE OF AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang