CHAPTER 24

192 20 1
                                    

POV: RUMAH SAKIT KRISA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV: RUMAH SAKIT KRISA

Tak berselang waktu lama, kini Drayen dan Evelyn telah berada di rumah sakit tersebut.

Keduanya berlari menghampiri Claydro yang sudah duduk tertunduk dan menangis di depan ruang ICU.

"Clay, dimana mama sama papa? Gimana bisa mereka kecelakaan? Ayo jawab Clay!" Panik Drayen.

"Drayen, sabar..." Pinta Evelyn lembut.

"Dray, mama papa masih ada di dalam ruang ICU. Mereka kritis hiks hiks..." Jawab Claydro.

DEG!!!

"Astaghfirullah hal adzim ya Allah..." Kaget Drayen.

Evelyn pun berupaya mendekap Drayen dan menenangkannya. Tubuh Drayen terasa gemetar saat itu juga. Tak lama kemudian, dokter beserta para perawat yang menangani kedua orang tua Drayen dan Claydro pun keluar dari ruang ICU.

"Maaf, siapa disini yang dari keluarga kedua pasien?" Tanya dokter itu. Drayen dan Claydro pun sontak berdiri.

"Saya/Saya juga dok. Kami berdua putranya. Tolong katakan gimana keadaan kedua orang tua kami, dok?" Tanya Drayen.

"Kedua pasien masih ada di masa kritis. Keduanya sama-sama mengalami pendarahan di kepalanya sehingga bisa melemahkan tingkat kesadarannya. Kalian berdua mohon bersabar dan terus berdoa ya, semoga pertolongan Allah bisa segera datang kepada kedua orang tua kalian. Saya beserta para rekan tenaga medis disini juga akan berusaha semaksimal mungkin memeriksa perkembangan tubuh kedua pasien. Untuk saat ini, kedua pasien masih belum bisa dijenguk secara langsung dulu ya. Setelah ada perkembangan dan melewati masa kritisnya, insyaAllah mereka sudah bisa ditemui." Jelas dokter.

"Baik dok, makasih banyak ya dokter dan tolong lakukan yang terbaik untuk kedua orang tua kami." Pinta Drayen.

"Iya, pasti. Kalo begitu saya permisi dulu ya," Ucap dokter lalu pergi.

Drayen menatap ruangan tersebut dengan perasaan campur aduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drayen menatap ruangan tersebut dengan perasaan campur aduk.

"Kalian berdua yang sabar ya, kita doain aja semoga kedua orang tua kalian bisa cepat sadar dan bisa melewati masa kritisnya." Tutur Evelyn.

THE MIRACLE OF AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang