033. Pelan-pelan rahasia ibu terungkap

9 0 0
                                    

Setiba di kantin aku langsung melahap makanan siangku. Saat makan aku menoleh ke arah Samantha, sejak tadi dia masih main ponsel.

"Kamu tidak ambil makan? nanti keburu masuk." ungkapku.

"Hm... nanti aja." Balas Samantha acuh tak acuh.

"Kamu tidak apa-apa?" tanyaku lagi.

Samantha menatapku lalu tersenyum. "Iya baik-baik saja."

Alisku terpaut. "Yakin wajahmu sedikti pucat."

"Oh, ini karena kelelahan bantu di depot saja." Jawabnya.

Samantha sempat bilang kalau belakangan ini depotnya ramai, dimana dia harus ikut bantu sampai malam, jadi mungkin saja ya.

"Kyaaa!"

Aku berpaling ternyata dari Quin teman sekelasku, melihatnya aku jadi ingat kalau dia yang asik membahas Lord Stefan sama Mr Boby tadi.

"Kenapa teriak Quin?" tanya Angel.

"Lihat Lord Stefan update status baru!" pekik Quin.

"Oh ya? ada update apa? bacain sinyal ku hilang tidak bisa periksa" keluh Angel sambil mengutik ponselnya terus menerus.

Melihat mereka berdua aku jadi ingat kalau mereka yang membicarakan tentang Lord Stefan dengan Mr Boby tadi.

Quin melihat layar ponsel lalu membacanya. "Jadi Lord Stefan di undang ke eropa untuk mengikuti acara talk show dan acara itu akan di siarkan langsung di televisi nanti malam."

"Waah keren masuk televisi, aku harus lihat nanti!" Seru Angel.

Quin mengangguk cepat. "Iya dan terakhir setelah talk show dia akan tour ke kota kecil yang ada di eropa yaitu Eversael!"

Angel mendelik. "Mereka akan kesini? Kyaaaa!!! Aku tidak sabar! Aku ingin foto sama Lord dan pengawalnya. "

"Apa bagusnya pengawal itu?" Ketus Jason.

Angel berpaling sambil memberi tatapan tidak terima. "Eh bagus tahu, selain sebagai pengawal, mereka itu juga idol yang cakep banget!"

"Kalau mereka kesini kita harus foto bareng!" Seru Quin dan Angel sambil beradu tos.

Setelah melihat mereka berdua aku melanjutkan makan dan selama makan aku curi pandang ke arah Samantha, kali ini dia sedang membaca artikel di ponselnya. Samantha tidak mungkin membaca novel karena dia suka komik, jadi apa yang dia baca?

"Baca apa Sam? seru sekali." Ujarku.

Samantha terkesiap lalu berpaling padaku. "Oh ini artikel tentang Lord Stefan."

"Lord Stefan? kamu tahu dia?"

Samantha mengangguk. "Lord Stefan itu podcaster terkenal di radio, aku juga sering dengerin siarannya."

"Oh... siarannya tentang apa aja?" tanyaku.

"Acaranya tentang curhatan warga, seperti kisah lika-liku kehidupan dan masalah mereka. Tapi tidak hanya sekedar curhat. Lord Stefan selalu membantu mereka menyelesaikan masalah tersebut." Jelas Samantha.

"Wah keren, masalah seperti apa yang pernah dia bantu?" Tanyaku sambil meneguk jus ku.

"Dia pernah membantu seorang anak menemukan ibunya yang hilang selama sepuluh tahun."

Aku mendelik. "Hah masa?"

Samantha mengutik ponselnya. "Iya, nih coba lihat beritanya." Ujarnya sambil menyerahkan ponsel itu padaku.

Aku menerima dan membacanya.

'Anak yang terpisah sama ibunya selama sepuluh tahun akhirnya bertemu kembali. Kronologi awalnya anak ini dulu tinggal di panti asuhan, namun saat dewasa dia ingin mencari ibu kandungnya. Setelah mendapatkan data dari hasil tedls Dna, anak tersebut berusaha mencari ibunya. Selama misi pencarian tersebut dia dibantu oleh teman dan juga pihak media yang bantu menyebarluaskan data sang ibu untuk mencarinya, tapi sayangnya tidak berhasil. Anak itu mulai putus asa, tapi saat dia mendengar tentang podcast Lord Stefan ia bercerita dan minta tolong padanya. Setelah sesi curhat Lord Stefan berusaha sebaik-baiknya untuk menemukan sang ibu, dan setelah beberapa hari kemudian tiba-tiba sang anak mendapat telepon dari Lord Stefan dia memberitakan bahwa ibunya sudah di temukan.'

Eva daily lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang