0112. Kemah bersama

3 1 0
                                    

Sore itu setelah puas melihat kastil kita pun segera balik ke penginapan untuk makan malam. Selama makan anak-anak pada mengerjakan tugas sejarahnya dan begitu selesai mereka mengumpulkan padaku, karena aku yang harus memberikan pada Mr Wilfred.

Begitu tiba aku ingin mengetuk pintu, tapi mana bisa tanganku penuh dengan buku. Manggil pun tidak sopan, ahh mikir apa aku tadi tidak mengajak Samantha.

Tidak lama pintu terbuka ternyata Julius yang membukanya.

"Oh hai Julius," sapaku hangat.

Julius mengangkat alisnya. "Kenapa kau kesini?"

"Eh mau meletakkan tugas," jawabku.

"Oh ya sudah taruh saja," ujarnya datar.

Aku segera masuk dan meletakkan buku di meja dan saat aku berbalik Julius sudahlah keluar dari ruangan. Yah padahal aku berpikir mau mengajak dia makan malam bersama, tidak bisa deh.

Tidak lama pintu terbuka lagi kali ini Julius yang membukanya.

"Hai." Sapaku.

Julius menatapku dingin seperti biasa, ia menahan pintu terbuka, sepertinya ia mengisyaratkan ku masuk. Setelah aku masuk ia keluar dan menutup pintu. Aku sungguh bingung dengan sikapnya.

"Hai mau mengumpulkan tugas ya?" tanya Mr Wilferd.

Aku berpaling dan mengangguk.

"Taruh saja di meja tidak apa." ujarnya seraya menunjuk meja kecil yang ada di depan sofa. Aku berjalan kesana dan meletakkannya.

Aku baru aja mau keluar tapi ada sesuatu yang mengganjal pikiranku. Aku sadar dari semua guru yang ada disini, aku selalu melihat dia bersama Mr Wilfred.

"Kamu suka sama outing kali ini?" tanya Mr Wilfred membuyarkan lamunanku.

Aku mengangguk. "Seru, aku jadi tahu sejarah disini, lihat kastil, bahkan bisa main di carnival." Aku teringat habis main di carnival kita foto bersama anggota osis, tapi cuma Julius tidak ikut.

Aku menatap kebawah. "Semua orang bersenang-senang, tapi kenapa Julius tidak ya?"

"Karena tempat ini membuatnya teringat akan kenangan lamanya." Jawab Mr Wilfred.

Aku mengangkat kepalaku dan melihat Mr Wilfred sedang menatap sendu kebawah. "Mr tahu dari mana?"

Mr Wilfred tersenyum kecil. "Aku sempat tanya padanya, karena dia cemberut terus."

Ah iya aku lupa, Mr ini selalu menanyakan keadaan muridnya, baik sekali dia.

"Apa Mr tahu kenapa dia begitu?"

Mr Wilfred menganguk. "Dia di tinggal orang yang dia sukai di sini." 

Aku mendelik tidak bisa berkata apa-apa.

Mr Wilfred berpaling menghadap jendela luar. "Sejak itu, dia merasa percuma mengenal orang lagi jika di akhir harus ditinggalkan."

Iya sih ditinggal orang yang kita sukai itu memang menyakitkan. "Tapi kalau dia tidak cari teman lain apa dia tidak merasa sepi?"

"Dia merasa, hanya saja dia berpikir lebih baik begini, daripada harus merasakan perasaan yang telah lama dia kubur itu bangkit lagi."

"Ah gitu ya." Mana nyangka laki-laki yang terlihat dingin gitu ternyata menyimpan kepahitan itu, aku makin kasihan padanya.

Mr Wilfred melihat jam tanganya. "Ya sudah, kamu lebih baik kembali sebentar lagi acara terakhir akan dimulai."

Aku bangkit dari kursi dan lekas keluar. Begitu aku menutup pintu dan berbalik aku kaget mendapati Samantha sejak tadi berdiri di samping pintu.

Eva daily lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang