044. Piknik bersama

15 2 0
                                    

Setelah keluar dari toko sepatu, Samantha mengajakku masuk ke toko baju.

Aku terpesona melihat banyak sekali pakaian yang manis-manis, melihat hal itu mendorongku untuk mencobanya, dan ternyata cocok. Aku pun ikut membeli bajunya.

"Kamu tidak beli?" Tanyaku pada Samantha yang keluar dengan tangan kosong.

Samantha menggeleng. "Ada sih yang bagus tapi kurang cocok, aku mau cari lagi yuk!" Serunya lalu berjalan menuju toko berikutnya.

Kali ini Samantha berhasil membeli baju yang dia inginkan tapi aku hanya sekedar melihat karena kurang cocok dengan gayaku.

Setelah pembayaran selesai, kupikir Samantha bakal berhenti belanja ternyata tidak, dia tetap menyeretku jalan lagi ke toko baju yang lain.

Aku tidak masalah sih berlama-lama disini, karena aku senang bisa hangout bersamanya, dan setelah mengunjungi beberapa toko akhirnya Samantha pun berhenti.

"Aduh capeknya belanja gini" keluh Samantha begitu keluar dari toko.

Aku terkekeh. "Hehe tapi asik kan?"

Samantha mengangguk cepat. "Iya aku senang sih, karena biasanya aku tidak bisa belanja sepuas ini."

"Oh ya kenapa?" tanyaku.

"Ya kalau belanja sama mama kesanya beda, mamaku sudah tidak suka belanja baju aneh-aneh, sedangkan kita kan masih muda dan suka beli baju." ungkapnya lalu berpaling padaku. "Makasih lo Eva udah nemenin!" serunya sambil merangkul lengan ku.

Aku terkekeh. Iya aku juga makasih udah diajak pergi gini.

"Eh udah jam dua belas, kita makan dulu yuk, aku tahu kafe paling murah dan dekat di daerah sini," ungkapnya lalu memandu ku kesana.

Kafe yang dimaksud tidak seberapa jauh dari toko disini, cukup menempuh lima gedung akhirnya tiba di kafe itu.

Kafe itu cukup kecil interiornya bernuansa klasik, belum lagi ada beberapa tanaman gantung di atasnya.

Saat masuk aku disambut interior yang sederhana dengan tembok dan lantai kayu. Samantha langsung berjalan ke kasir itu memesan beberapa kue dan minuman.

Aku hanya mengikuti dia karena aku tidak tahu menu apa yang paling enak di sini.

Setelah pesanan jadi Samantha membawa makanan kita lalu mengajakku keluar dari belakang kafe.

Begitu keluar aku disambut dengan taman dan danau yang luas sekali.

Mataku berkilat. "Wah indah sekali?" Puji ku.

Di taman itu aku melihat ada banyak sekali meja piknik yang kini penuh dengan orang - orang. Di sebelah kanan ada jalan kecil entah mengarah kemana tapi di sekitar jalan itu ditumbuhi aneka bunga tulip, lalu di ujung taman itu ada padang rumput yang bersebelahan dengan danau.

"Hehehe bagus ya? kita duduk disana saja dekatnya danau, kalau hogi bisa bertemu angsa." usul Samantha.

Aku mengangguk dan segera mengikutinya.

Padang rumput itu cukup luas, beberapa sudah ada yang ditempati, kita pun memutar sambil mencari tempat yang kosong. Tidak lama kita menemukan satu tempat kosong yang tertutup oleh pohon. Tanpa lama kita segera kesana.

Begitu tiba, aku melihat seseorang tengah berteduh di pohon itu. Aku tidak melihatnya tadi karena dia ada di balik pohon besar itu.

Aku meneliti laki - laki itu, dia tengah membaca buku, rambutnya berwarna coklat pucat dan ia mengenakan kacamata. Aku tidak mengenal siapa tapi Samantha sudah dulu menghampirinya.

Eva daily lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang