073. Bertemu kawan lama

14 1 10
                                    

Beberapa hari di sekolah aku menyendiri. Untuk menghabiskan waktu luang aku suka mendengar lagu pop jepang milik Yusubi dan menonton video lucu di tek-tok. Setelah sekolah selesai seperti biasa aku bekerja di perpustakaan. 

Hari ini perpustakaan ramai banyak murid-murid datang untuk meminjam buku pelajaran. Aku harus menjaga loket buku setiap saaat sementara Miss Eloise membantu Murid lain mencari bukunya. Setelah beberapa jam berlalu akhirnya perpustakaan mulai sepi aku dan Miss Eloise bisa bersantai.

"Kerja bagus." Puja Miss Eloise seraya menyuguhkan teh padaku.

Aku tersenyum lalu meminum tehnya. "Tumben hari ini ramai ya."

"Iya, dengarnya anak kelas tiga di berikan tugas menulis makalah, atau ringkasan pelajaran gitu."

"Oh..." Jawabku lalu meminum teh ku.

Kita terdiam selama beberapa menit tidak lama Miss Eloise membuka bicara. "Jadi, Gimana kabarmu hari ini?"

Aku tersenyum kecil. "Baik-baik saja. Walau aku bisa mengalihkan dengan main ponsel tapi rasanya berbeda sekali saat berbicara sama teman sendiri."

"Merasa ada yang kosong ya?" ungkap Eloise.

Aku mengangguk. "Kalau Miss gimana cara mengatasinya dulu?"

Miss Eloise menopang dagu. "Dulu aku bergabung ke komunitas untuk mencari suasana baru."

"Komunitas? sepertinya susah mencarinya?" Kataku lesuh.

Miss Eloise tersenyum. "Pelan-pelan saja, tidak harus komunitas. Kamu bisa ikut klub sekolah, siapa tahu kamu bisa bertemu teman baru."

"Sepertinya terlambat kalau mau gabung sekarang."

Miss Eloise menggeleng. "Tenang, mereka masih mau menerima anggota baru, coba saja."

"Baiklah." jawabku. Padahal aku tidak yakin. Klub di sini mulai jam tujuh, Miss mana mungkin ngijinin aku pulang larut malam.  Jadi susah nih, mau mencari kebahagian tapi apa-apa dilarang.

Tiba-tiba ponsel ku berbunyi, tanpa melihatnya aku tahu kalau jemputanku sebentar lagi datang. Padahal aku belum ngabari sudah tiba saja. Aku menghela nafas kesal kapan aku mendapat kebebasan sendiri?

"Miss Aku pulang dulu ya" kataku hangat.

Miss Eloise mengangguk dan melambaikan tangan. "Iya, hati-hati, sampai ketemu esok."

Aku berdiri mengambil tas di loker lalu keluar. Saat aku berjalan melewati ruang klub, aku mendengar musik upbeat dan nyanyian yang merdu. Karena penasaran aku mencari asal suara itu dan ternyata dari dalam klub menyanyi.

Aku membuka pintu itu dan melihat ada seorang gadis berambut hijau menyanyi di atas panggung.

Alisku terangkat saat menggenali warna rambutnya. Ini kan Liona yang ada di kelas tiga? ternyata dia suka menyanyi.

Drt.. drt... ponsel ku bergetar tapi aku tidak sadar karena aku terlalu terpanah oleh suaranya yang indah dan juga aku kenal sama lagunya. Karena beatnya enak tanpa sadar aku ikut menyanyi.

Saat menyanyi lagu ini jadi teringat dimana aku dan Stefanny ikut karaoke bersama, sementara Cassidy memainkan piano. Waktu itu kita baru saja selesai kelas musik dan Miss Terlambat jemput jadi untuk menunggu kita karaoke bersama di kelas.

"Waaah keren!" Liona menepuk tangan sambil menatapku kagum. "Aku tidak tahu kamu bisa menyanyi." serunya sambil menghampiriku.

Aku menggaruk kepala. "Makasih, menyanyi hobiku sejak kecil, cuma jarang latihan."

"Oh, kalau gitu mending kamu gabung kesini saja, klub ini menyewa guru vokalis terbaik." Usulnya.

Aku menggeleng. "Tidak deh, aku ada tugas part time."

Liona mengibaskan tanganya. "Tidak apa, kelas kita di mulai jam delapan, kamu masih bisa ikut gimana?" Tanyanya sambil menatapku penuh semangat, sementara aku masih tidak yakin.

"Aku pikir-pikir dulu." jawabku setelah beberapa saat.

"Baiklah, kalau kamu bergabung datang saja kamis."

Sebelum menjawab tiba-tiba ponselku bergetar, aku mengambil ponsel dan melihatnya ternyata ada dua panggilan tidak terjawab. Aku mendelik saat tahu yang menelpon itu Miss Andrea.

"Liona aku pamit dulu, udah di jemput." kataku tergesa-gesa.

Liona mengangguk. "Iya sampai ketemu lagi."

Aku segera keluar dari sekolah dan masuk ke dalam mobil dan betapa terkejutnya saat mendapati Miss Andrea disana.

"Loh, Mr Bernard kemana?" tanyaku kaget.

"Beberapa minggu ini dia ada urusan keluar, jadi untuk sekarang aku yang akan menjemputmu."

"Oh." balasku lesu.

"Kamu kemana aja? kenapa tidak diangkat teleponnya?" tanya Miss Andrea.

Aku menundukkan kepala. "Tadi sibuk kerja, jadi tidak perhatian ada pesan, maaf." Tidak mungkin aku menjawab sebenarnya.

"Ya sudah lain kali kabari kalau telat pulangnya."

Aku mengangguk. lalu melihat ke luar jendela. Mataku menyipit. Aku paling tidak suka kalau pulang rumah, sudah jenuh, membosankan dan aku tidak bisa ngobrol dengan siapa-siapa.

Sepanjang perjalanan aku terdiam, lalu tiba-tiba aku teringat dengan pertemuanku dengan Liona dan saat aku menyanyi bersamanya. Waktu menyanyi itu aku merasa senang sekali, beban yang telah lama aku pikul tiba-tiba hilang. Mungkin aku harus mengikuti klub itu agar hidupku tidak kosong.

"Miss Andrea..." panggiku.

"Hm..."

"Besok bisa jemput aku jam sembilan?" tanyaku.

"Kenapa semalam itu?"

"Iya, tiap kamis selalu ada acara di perpustakaan, jadi aku harus bantu."

Miss Andrea terdiam sejenak namun tidak lama ia menjawab. "Baiklah, kabari saja kalau sudah selesai."

Aku menganguk. "Iya, makasih Miss." Jawabku lalu berpaling ke jendela. Jujur setelah bohong padanya aku merasa tidak enak, tapi kalau aku tidak nekat melakukan ini, tidak akan ada yang berubah di hidupku.

Eva daily lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang