0.8 Goodnight

1K 159 28
                                    

Melirik jam tangan yang melingkar ditangannya, Wonanda baru menyadari waktu makan malam akan sebentar lagi tiba.

Ting!

Bunyi tanda pesan masuk berbunyi, menyita perhatian pria itu yang fokus pada traffic light di depan.

Putri Bungsu Ayah❤

Ayah, ayah
Jangan lupa martabak cokelat adek ya.
Sama jus jeruk juga.
Sayang ayah banyak-banyak .
😘

Anda

Iya, sayang.
Nanti ayah bawain ya.

Menyimpan ponsel itu kembali, Wonanda kembali fokus pada setir di hadapannya.

Mobil itu ia bawa melaju dengan kecepatan sedang menepati peraturan yang tertanda di jalanan.

Ia belokkan kendaraan beroda empat itu pada emperan jalan yang menyajikan berbagai macam kuliner.

"Pak, martabak cokelat satu ya."

Si penjual terlihat mengacungkan jempolnya menandakan bahwa pesanan yang disebutkan akan segera di olah.

"Pak jus jeruknya delapan." Ucapnya lagi pada penjual minuman yang letaknya tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pesanan yang telah ia tunggu-tunggu selesai juga.

Dengan menyerahkan uang sejumlah yang telah ditentukan, Wonanda pun kembali melajukan kendaraannya untuk kembali pulang ke rumah dimana istri dan anak-anaknya sudah menanti.

Sore hari ini cukup ramai, bukan cukup tapi memang sangat ramai. Dikarenakan ini memang sudah waktunya untuk para pencari uang pulang dan berkumpul dengan keluarga mereka masing-masing.

Memasuki kawasan perumahan tempat tinggalnya, tidak lupa Wonanda menyapa para satpam yang bertugas menjaga keamanan sekitar.

"Sore pak!"

"Sore Pak Nanda!"

Kembali ia melajukan mobil itu sampai di hadapan gerbang tinggi menjulang tempat tinggalnya.

Dengan sigap satpam itu membuka penghubung antara kawasan luar dan pekarangan rumah tuannya.

"Terima kasih pak!"

"Sama-sama Pak Nanda!"

Setelah berhasil memarkir kendaraannya ke dalam garasi, dengan menenteng barang titipan sang putri Wonanda pun melangkah memasuki rumahnya.

"AYAH!"

"Aduh, putri kecil ayah ini."

Dikecupnya hangat dahi Chikita dan juga diberikannya pelukan penuh kasih sayang pada si bungsu Genandra itu.

"Ayah bawa titipan adek?"

"Tentu dong, ini. Bawa ke meja makan ya. Ayah mau mandi dulu."

Sebelum itu, Wonanda menyempatkan diri terlebih dahulu mengecup dahi sang istri yang posisinya berada di sebelah si bungsu kesayangannya itu.

"Maaf ya bun, ayah agak telat."

"Iya, gak apa-apa. Sana mandi dulu, ayah bau tau gak."

Dengan tawa yang menyertai, Wonanda pun memilih untuk membersihkan diri sebelum bergabung bersama keluarganya di meja makan.

~ DON'T BACK HOME ~

"Apa ada cerita untuk hari ini?"

Don't Back Home | BABYMONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang