ˢᶦˣᵗᵉᵉⁿ

94 33 1
                                    

✎✎✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎✎✎

author's pov

keesokan hari nya Hani masih tetap harus ke kampus, namun bukan nya masuk ia justru bolos dan pergi ke suatu tempat yakni kawasan pesisir favorite nya yang terletak cukup jauh untuk sekedar melepas beban dengan menikmati pemandangan indah perairan disana.

tentu saja ia di temani oleh sahabat dekatnya, yaitu Zeon yang juga ikut membolos karena tidak ingin membiarkan Hani seorang diri.

"gue capek, masalah gue akhir akhir ini banyak banget" Hani melempar bebatuan kecil ke air laut yang sedang berombak.

sudah sejam lebih Hani dan Zeon hanya duduk berdiam diri di atas dinding laut sambil mengayun ayun kan kaki mereka.

Zeon menatap Hani dari samping, ia memperhatikan sahabat nya itu yang terus terusan memasang ekspresi tidak meng-enakan mengeluh mengingat masalah demi masalah yang selalu menghampiri Hani beberapa hari terakhir.

"gue udah coba pasrah tapi hati gue gabisa boong kalo gue sebenarnya masih ga siap" gadis berambut sebahu itu hanya bisa mengeluh dengan keadaan. bagaimana tidak? diri nya masih belum siap untuk menghadapi hari esok dimana hari ikatan nya dengan orang yang sama sekali tidak ia cintai tiba.

"gue cuman gamau secepat itu menjalin rumah tangga ze" lirih Hani menoleh ke arah Pria seumuran nya yang sedari tadi sudah melakukan hal yang sama.

tatapan mata itu perlahan lahan semakin dalam, kedua netra mereka seperti saling terkunci satu sama lain seakan akan mengisyaratkan sesuatu yang tak dapat mereka ucapkan lewat kata kata.

omong-omong apa kalian pernah mendengar kata 'butterfly effect in stomach'?. mungkin sebagian orang pernah mengalami itu dimana orang tersebut akan merasakan sensasi geli di dalam tubuh karena gugup atau sebagai nya. rasa geli itu lah yang sedang di rasakan Hani sekarang dan penyebab nya karena indra penglihatan dari sang Pria yang bernotabene sebagai sahabat nya ini.

bisa kah ia jujur kalau mata Zeon memang sangatlah indah membuat nya tak akan memalingkan wajah dan ingin terus berada di situasi seperti ini?.

tanpa sadar Zeon juga ternyata merasakan perasaan yang aneh ketika berbincang, bersama, bersentuhan bahkan hanya sekedar melihat Hani.

siapapun tau kalau persahabatan antar lawan jenis memang tidak selalu berjalan mulus, pasti ada tumbuh rasa ketertarikan entah itu salah satu atau bahkan kedua nya.

tapi apa mungkin persahabatan Hani dan Zeon juga seperti itu? kalaupun benar, sudah pasti akan menjadi sangat rumit.

✐✐✐

"mampir makan dulu boleh ga? , gua laper nih" sepanjang perjalanan kedua nya memang tidak mengatakan apa apa, mereka berdua sibuk dengan pikiran masing masing hingga Zeon menawarkan singgah untuk mengisi perut yang mulai kosong.

"gue juga. tuh di bagian situ ada resto langganan Ayah gue, kita makan disitu aja" tunjuk Hani pada salah satu bangunan putih besar yang berdiri di samping jalan.

lantas sang pengendara pun mulai menepi, mereka berhenti tepat di belakang sebuah mobil maserati granturismo berwarna kuning. ketika Zeon baru saja memarkirkan motornya dan hendak melangkah ke arah pintu masuk, secara tiba tiba Hani meraih tangan Pria itu lalu menarik nya ke samping bangunan restoran.

"ssstt, jangan masuk dulu" bisik Hani.

"kenapa? udah keburu laper ini" Zeon juga ikut merendahkan nada suara nya sambil melihat kemana sebenarnya arah pandangan Hani menuju.

"lo liatin siapa sih? " tanya Zeon.

menurut Zeon, Hani sepertinya sedang mengawasi sepasang kekasih yang baru saja keluar dari pintu restoran lalu menuju ke mobil maserati kuning disana, sayangnya wajah sang wanita susah di perhatikan sebab wanita tersebut menggunakan masker.

"lo liatin mereka?" Hani memukul pelan tangan sahabatnya itu karena terlalu jelas menunjuk sepasang kekasih tadi.

"ya jangan di tunjuk juga anjir. gue liatin mereka soalnya cowok nya-"

"lo liatin cowok orang?!" tuduh Zeon asal.

"dengerin dulu ze gila. itu cowoknya yang bakal di jodohin sama gue, dia emang punya pacar, gue rasa itu emang ceweknya dia" tutur Hani.

"kok lo ga marah? bangsat juga ternyata tu cowok, biar gua yang samperin" baru saja Zeon berniat mendatangi pria yang di maksud Hani, namun dengan cepat Hani mencegatnya, ia hanya tak ingin membuat masalah di luar.

lagipula Hani tidak perduli sama siapa dan dengan siapa Arjun sedang bersama, toh ia tak memiliki perasaan sepersen pun, ia dan Arjun hanya sekedar korban perjodohan dari orangtua.

tetapi di sisi lain, Zeon seperti sedang memikirkan sesuatu. nampak dari raut wajah nya seakan akan ia memiliki sebuah rahasia yang sama sekali tidak Hani ketahui.

✐✐✐

unconsidered ⚊ jihoon treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang