ⁿᶦⁿᵉᵗᵉᵉⁿ

84 30 0
                                    

✎✎✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎✎✎

author's pov

waktu sudah menunjukan pukul 11 malam dan tentu nya beberapa orang sudah berada di alam mimpi. namun berbeda dengan Hani, si gadis perawan berambut sebahu yang mata nya masih terbuka lebar sementara badan nya sibuk menghadap kiri ke kanan dengan gelisah, terkadang ia akan bangun dari posisi nya berusaha mencari cara agar bisa tidur.

bukan tanpa alasan, Hani tidak tenang sebab satu jam lagi akan memasuki hari berikutnya dimana tepat hari itu adalah hari pernikahan diri nya dengan Arjun yang telah di tentukan.

bahkan ketika ia baru saja pulang dari perjalanan nya dengan Zeon tadi, ia langsung di cekcoki berbagai barang barang khusus yang entah darimana telah tersedia di dalam rumah nya.

barang barang tersebut mencakup aksesoris, bunga, peralatan makeup dan sebagainya. ada juga staf yang akan mengatur pakaian pengantin, bahkan banyak pilihan barang yang di berikan kepada Hani untuk ia pilih. tentu di rumah nya juga sudah ada beberapa keluarga serta kerabat yang ikut heboh memberi Hani sedikit briefing untuk esok hari.

baiklah, kini mari beralih sejenak dari urusan itu. saat ini Hani hanya ingin tenang dari kegelisahan yang menimpa diri nya sekarang. saking gelisah nya, beberapa kali ia juga berjalan tak menentu di dalam kamar menandakan banyak yang sedang ia pikirkan.

tokk tokk tokk

Hani di buat terkejut mendengar ketukan pintu mendadak barusan, karena takut jika yang memberi ketukan tersebut adalah sang Ayah, dengan segera Hani mematikan lampu kamar kemudian meloncat ke atas kasur lalu membaringkan tubuh nya tak tentu arah dan menutup mata seakan akan ia sedang tertidur.

cklekk

tidak lama sejak ketukan itu, pintu lalu di buka dan menimbulkan bunyi decitan pelan, Hani yang tengah takut namun juga di landa penasaran pun mencoba mengintip sedikit.

'syaland, siape tu buram jir' batin Hani. pandangan nya yang cukup kabur di kegelapan membuat diri nya agak sulit melihat ke arah yang di tuju.

tiba tiba seseorang yang tadi nya berada di depan mulai melangkah masuk dan menutup pintu kembali.

cklekk

'taek lah ga keliatan'

pandangan Hani semakin gelap, hal itu membuat diri nya berpikir jika orang itu tentu bukan lah sang Ayah melainkan Hara, sang saudara kembar yang mungkin berpindah untuk menginap di kamar Hani.

walau sebenarnya Hara biasa asal masuk tanpa mengetuk.

namun,

ada yang salah,

tidak, lebih tepatnya ada yang mencurigakan,

sepenglihatan Hani, nampak nya entitas tersebut bukan lah seperti perempuan.

pikiran Hani berubah,

apa itu memang Ayah nya?,

tapi mana mungkin sang Ayah bertindak seperti itu,

atau kah Harel si adik bungsu?,

ia menggeleng kan kepala sebab tak cukup yakin dengan opini nya sendiri.

✎✎✎

Hani semakin di buat parno begitu melihat orang tersebut mulai mendudukan diri di atas kasur.

'kayak cabul bangs*t'

meski sedikit ragu tetap saja tanpa pikir panjang Hani dengan cekatan bangun dari posisi tidur nya dan memukul kepala orang tersebut menggunakan guling.

namun naas nya guling Hani melesat, pukulan yang ia layangkan sama sekali tidak mengenai sasaran yang dengan lihai berdiri menghindar.

ctakk

lampu pun menyala, sudah pasti pandangan Hani menjadi jelas kan.

"IH?!!" pekik Hani.

✐✐✐

unconsidered ⚊ jihoon treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang