ᶠᶦᵛᵉ

114 31 0
                                    

✎✎✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎✎✎

walau masih 'tidak terima' karena apa yang di katakan tante Sena barusan, Hani tetap melakukan apa yang saudari Ayah nya itu perintah.

dari mandi, berpakaian rapih dengan pakaian yang ternyata sudah di siapkan oleh Ayahnya, berdandan dan sebagainya. jujur saja rasa ingin sekali Hani melarikan diri dari Rumah, tapi takut sang Ayah marah besar jika ia berbuat yang tidak tidak.

meski dengan wajah cemberut, Hani akan mencoba menerima kenyataan. lagipula mau pergi dimana sekarang, ia sudah terjebak di dalam sini dan tak akan bisa kabur sekalipun.

berat hati Hani keluar kamar dan berjalan menuju ke arah ruang tamu, dengan perasaan tertekan dan tak karuan ia melihat orang orang yang sudah menunggu dirinya.

saat menatap sang Ayah, terlihat dari raut wajah Ayahnya seperti ingin menerkam anak gadisnya karena sudah menunggu lama.

"haiii, cantik sekaliiii" puji salah satu wanita dewasa pada Hani. gadis itu merasa malu sekaligus tertekan. jadi Hani hanya membalas ucapan wanita tersebut dengan senyum kikuk.

setelah mendudukan diri di samping sang Ayah, Hani menatap satu persatu wajah wajah asing di hadapannya sekarang. ingin sekali ia berlari keluar dari rumah tapi tak mungkin, takut menjadi anak durhaka dan takut kena amuk karena sudah berbuat yang memalukan.

tiba tiba salah seorang Pria, kalau tak salah Pria itu lah yang Hani lihat di teras sore tadi mulai mengulurkan tangannya ke hadapan Hani, seperti memberi isyarat mengajak berkenalan.

'astaga ini terlalu dadakan'

seketika semua yang ada di ruang tamu terdiam lalu menatap ke arah Hani. sang Ayah pun menyenggol kan siku pelan yang membuat Hani jadi salah tingkah dan membalas uluran tangan Pria tersebut.

"saya Pramu arjun, panggil saja Jun. salam kenal" sambil menunggu balasan dari Hani, Pria itu masih saja menggenggam tangan nya.

sang Ayah kembali menyenggol Hani lagi, mungkin beliau mulai habis kesabaran melihat tingkah anaknya yang terlalu banyak melongo.

"salam kenal, saya Hani winata nama panggilan Hani" apa yang ia katakan barusan seperti anak kecil yang belajar memperkenalkan diri.

setelah perkenalan yang singkat, berlanjut pada obrolan dan penjelasan dari keluarga kedua belah pihak.

selama obrolan keluarga berlangsung, Hani dan Pria yang bernama Jun itu hanya terdiam menyimak. mereka berdua seperti sama sama tertekan menghadapi hal ini, bukan sok tau hanya saja semua bisa terlihat dari wajah Jun yang nampak malas juga tak bersemangat.

namun, Hani masih tetap menyimak perkataan demi perkataan yang di lontarkan dari orang orang di sekitar nya. kini Hani tau, pria yang akan di jodohkan dengan nya ini ternyata memiliki jarak umur 4 tahun lebih tua.

jadi gadis berumur 20 tahun itu hanya menghela napas berat, sepertinya ia akan menuangkan rasa kekesalan sekaligus curhatan pada sahabat karib nya nanti.

✐✐✐

unconsidered ⚊ jihoon treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang