✎✎✎
usai berbagi cerita bersama Lia dan Arya, Hani juga tak lupa menepati janji nya yang ingin membelikan kue untuk anak anak tersebut. tak hanya untuk Lia dan Arya saja, Hani juga membelanjakan cukup banyak snack snack dan memberikan uang serta makanan kemasan berupa mie instan beberapa bungkus agar anak anak yang lain juga ikut mendapatkannya. Hani memang benar benar berniat untuk berbuat baik, ia juga menyampaikan kepada Lia dan Arya supaya selalu berperilaku jujur dan tetap saling berbagi tanpa mencuri hak satu sama lain.
setelah semua nya selesai, Hani dan kedua bocah tersebut pun berpisah di tempat penjual bubur ayam tadi. sekarang Hani berada di halaman rumah sakit sambil terus menekan nekan layar handphone nya mencari sebuah kontak untuk ia hubungi. sembari mencoba menelfon seseorang yang tak lain adalah Arjun sang suami, Hani juga memperhatikan jam yang sudah menunjukan pukul setengah 6 sore. gadis itu lantas meringis menyadari betapa lama nya ia berada di luar menunggu Arjun yang juga tak kunjung balik dari dalam gedung putih itu. Hani bahkan sampai khawatir jika Arjun sebenarnya sudah meninggalkan dirinya tanpa memberi tau terlebih dulu, namun setelah mengecek keadaan kendaraan beroda empat milik Arjun, Hani memang mendapati mobil tersebut masih tetap terparkir rapih pada posisi yang sama.
berkali kali Hani menghubungi Arjun namun sayang nya masih belum ada respon atau balasan dari pria itu, Hani hanya bisa menggerutu sendiri menunggu Arjun yang mungkin sedang sibuk dengan 'sang kekasih'. melihat matahari yang mulai turun, Hani juga merasakan suasana langit nampak mendung dan sedikit gelap kebiru biruan.
"goshh" sesuai apa yang telah di pikirkan gadis itu ternyata memang benar, setitik dua titik bahkan tak terasa air turun mulai membasahi jalanan dan dirinya yang sedang fokus menatap langit di atas sana. rintikan hujan pun mulai terdengar, buru buru Hani segera bergegas berlari menuju masuk ke dalam lobby rumah sakit.
sebab tubuhnya agak basah karena terkena hujan yang turun begitu deras, Hani merasa lumayan kendinginan di tambah kemeja yang ia gunakan cukup tipis dengan celana jeans pendek atas lutut yang hanya menutupi paha nya. Hani kemudian menggosok gosokan kedua tangan sembari meniup niup menggunakan nafas hangat yang berasal dari dalam mulutnya. sayang sekali hal itu sama sekali tidak berpengaruh, ia malah semakin merasa kedinginan.
tiba tiba saja Hani kepikiran ingin langsung pergi menghampiri Arjun, ia sebenarnya tak ingin mengganggu aktifitas pria itu namun ia benar benar butuh kehangatan tubuh apalagi ia juga merasa kelelahan. mungkin untuk sekedar beristirahat di ruang tempat Elena berada tidak begitu buruk, Hani bahkan tak memikirkan rasa cemburu yang akan timbul nanti entah entah Arjun mungkin tak akan perduli dengan kehadiran dirinya karena sedang sibuk dengan Elena, sebab yang terpenting saat ini yaitu Hani bisa beristirahat untuk sementara waktu. Hani pun berjalan menyusuri lorong rumah sakit sembari melepas ikatan rambut agar rambutnya bisa menutupi leher untuk mengurangi rasa dingin, sambil berjalan ia juga memeluk dirinya sendiri karena tak tahan dengan suhu tubuhnya yang agak menggigil.
KAMU SEDANG MEMBACA
unconsidered ⚊ jihoon treasure
Fiksi Penggemar[ on going ] 'raga nya bersamamu, namun hati nya bukanlah milikmu' ⚊ ʲⁱʰᵒᵒⁿ ᶠᵃⁿᶠⁱᶜᵗⁱᵒⁿ