ᵗʷᵉⁿᵗʸ ˢᶦˣ

105 32 0
                                    

✎✎✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎✎✎

"ini luka nya tetap butuh perawatan supaya tidak berinfeksi. sekarang bagaimana? apa anda masih merasakan perih?" tanya sang perawat sembari membersihkan luka yang ada pada permukaan kulit Elena.

"udah ga terlalu"

"baguslah kalau begitu, nanti kami beri saja cairan octenidine agar bisa lanjut obati di rumah ya,"

"oh iya pak, nanti luka istri nya yang ada perban tolong di perhatikan, jangan sampai kotor karena bisa berakibat bakteri masuk. dan hati hati pada saat pemberian cairan karena satu luka di bagian pergelangan tangan cukup dalam" sang perawat nampak sekilas melihat ke arah cincin yang tersemat di jari Arjun, sebab itu ia beropini kalau Arjun adalah suami dari Elena.

"suster, saya bisa pulang kira kira kapan ya?" tanya Elena.

"saran dari dokter lusa saja, karena tubuh anda masih dalam keadaan lemah juga kurang darah, setidaknya di rawat inap terlebih dulu agar memudahkan kami dalam memantau kondisi anda" ujar perawat tersebut.

"ohh begitu. baik, terima kasih banyak suster"

"sama sama, saya permisi" perawat itu lantas bergegas meninggalkan Arjun dan Elena yang kini saling menatap.

"emang vibes kita kayak suami istri ya, abisnya cincin di jari kamu tuh" kekeh Elena mengingat kembali ucapan si perawat tadi.

"gapapa nih?" tanya Arjun memastikan Elena tidak tersinggung, sebab hanya ia sendiri yang menggunakan cincin sementara sang kekasih tidak.

"gapapaa kok. tapi sebenarnya aku juga pengen couple ring sama kamu sih" Elena menyentuh tangan Arjun sembari memperhatikan cincin tersebut.

"aku beliin yang baru khusus kita berdua aja gimana? yang ini aku simpen aja"

"eum, trus kamu ga pake cincin kawin lagi ini gitu? emang ga di marahin? "

"di rumah tetep pake, kalau di luar apalagi bareng kamu ya engga lah" jawab Arjun membuat Elena mengulum senyumnya.

sementara di sisi lain, ketika sang perawat yang baru saja keluar dari ruang tempat Elena di rawat, ia langsung di kejutkan oleh panggilan seseorang dari arah samping pintu.

"suster" ucap orang itu yang terkesan berbisik.

"astaga, kaget saya. mohon maaf, ada apa ya?" respon sang perawat.

"mau nanya, itu yang di dalem sakit apa?" tunjuk nya ke ruang 07 yang tak lain dan tidak bukan adalah ruang Elena.

"maaf sebelumnya, apa anda keluarga nya pasien? silahkan masuk ke dalam saja kak kalau memang mau kunjungan"

unconsidered ⚊ jihoon treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang