✎✎✎
tak sampai disitu saja, Hani semakin di buat kikuk dengan gerak gerik Arjun yang janggal. ia menyadari jika Pria itu nampak mulai mendekat kan wajah nya perlahan lahan sementara kedua tangan nya menarik lalu menahan pinggang Hani seakan akan mencoba mengunci pergerakan tubuh gadis itu agar tak lepas dari dekapan nya. detik itu pula Hani seketika merasa kan perasaan aneh seperti timbul beberapa kupu kupu sedang berterbangan kesana kemari yang menyebab kan geli di dalam perutnya. perlakuan aneh Arjun semakin bertambah ketika ia menyingkirkan rambut Hani dan menyelipkan nya ke belakang telinga gadis itu.
Hani pun menelan ludah gugup, di saat ia sibuk menatap kedua netra Arjun, ternyata ia mulai lengah dan melemah oleh mata itu. ia akui, Arjun mampu membuatnya terjatuh masuk dalam permainan ini dimana tanpa sadar juga membuatnya perlahan mengalungkan tangan di leher sang suami. sementara Arjun yang tadi nya memandang mata Hani kini berpindah ke arah bibir gadis itu, entah apa yang sebenarnya ada di pikiran Arjun yang jelas saat itu ia justru banyak terfokus pada sang istri.
.
.
.
.
.
ddrrtt
ddrrtt
ddrrtt
sayangnya ketika kedua pasangan tersebut baru saja mendekatkan wajah satu sama lain, handphone Arjun tiba tiba bergetar menandakan ada penelpon masuk yang berakhir keduanya seketika langsung tersadar dan salah tingkah. dengan cepat Arjun melepas kan genggaman tangan nya pada kedua pinggang Hani lalu segera menjauh. tak berbeda jauh dengan Hani, gadis itu juga secepatnya menghindar gelagapan dan malah menghampiri koper yang tergeletak di lantai. tanpa pikir panjang ia mengangkat benda itu dan meletakan nya di atas lemari tanpa kesusahan seperti awal tadi.
awalnya Hani pikir yang ia lakukan barusan telah di lihat oleh Arjun, namun saat ia membalikan badan, nyata nya Arjun malah menghilang bak di telan bumi. Hani pun mencoba tidak perduli dan segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badan.
✎✎✎
hingga Hani keluar dari kamar mandi, Arjun ternyata masih belum juga kembali. bukan apa apa, hanya saja Hani takut saat keluar nanti ia akan berpas pas an dengan Arjun sebab ia masih merasa risih dengan kejadian yang baru berlalu beberapa jam tadi. pikiran itu terus menganggu diri nya bahkan saat ia sedang menyikat gigi, scene yang berulang ulang terputar di kepala nya itu membuatnya berpikir bahwa setelah ini hubungan nya dengan Arjun pasti akan menjadi sangat canggung.
Hani terus terusan menyalahkan diri nya sendiri sebab mau melakukan hal yang seperti tadi, tak terbayang jikalau handphone Arjun tidak lah bergetar dan tidak mematahkan kelanjutan aktifitas mereka, entah apa yang kemungkinan akan terjadi setelah nya. padahal kalau di pikir pikir lagi hal seperti itu bukankah sangat wajar untuk sepasang suami istri? namun Hani sama sekali tak menanggapi nya dengan santai dan justru ia merinding sendiri.
"please lah Hann, ini baru sehari pindahan, jauh dari keluarga, dan lo udah hampir gedubrwag mbler mbler boom tak tak dor. smoga seterusnya bakal baik baik aja dah, gue masih mau kuliah sumpah" cerocos Hani mengomeli diri nya sembari melanjutkan mengatur buku buku nya yang masih sedikit berserakan.
aktifitas Hani lalu mendadak terhenti karena terpikirkan oleh sesuatu, ia tiba tiba saja memikirkan sebuah perasaan aneh yang muncul saat diri nya bersama Arjun tadi.
"ga ga ga, semua manusia juga kalau di gituin ama dia atau sama siapa aja pasti ngerasa yang ga enak, bukan cuman gue doang kali" gumam Hani meyakinkan diri nya.
"lawak bener kalo sampe kejadian, ihh jangan deh pokoknya" Hani menggelengkan kepala nya, setelah itu ia berniat akan ke dapur untuk mengambil minum.
ketika baru saja menutup pintu kamar, Hani malah melihat seorang wanita yang nampak asing sedang terduduk di atas sofa ruang tamu. Hani pun mengernyit heran, tak butuh waktu lama wanita asing itu ternyata menoleh kan kepala nya ke arah tempat Hani berdiri seakan sudah tau jika sedang ada seseorang yang memantau nya.
"eh, hai" wanita itu beranjak dan segera menghampiri Hani.
"lo pasti istri nya Jun" Hani mengangguk namun ragu ragu.
lalu wanita itu tiba tiba saja menyodorkan tangan nya di depan Hani seperti sedang mengisyaratkan ajakan berkenalan.
"Elerie angelina, call me Elena" ucap nya sembari tersenyum.
"o-oh gitu. gue Hani"
"ternyata aslinya lo cantik banget ya" tutur Elena.
'trus awalnya dia ngira gue jelek gitu?' batin Hani.
"thanks, btw kesini nyariin Arjun ya?" tanya Hani langsung. jujur, ia malas basa basi sebab mood nya yang sudah tidak stabil sejak awal.
sebelum menjawab pertanyaan Hani, Elena justru tertawa pelan yang membuat Hani semakin menganggap wanita yang di hadapan nya ini agak kelainan.
'cantik cantik gajelas' pikir Hani.
"selain gue kesini nyari Arjun, gue juga mau ngajakin pacar gue itu jalan jalan, gapapa kan?"
✐✐✐
KAMU SEDANG MEMBACA
unconsidered ⚊ jihoon treasure
Fanfic[ on going ] 'raga nya bersamamu, namun hati nya bukanlah milikmu' ⚊ ʲⁱʰᵒᵒⁿ ᶠᵃⁿᶠⁱᶜᵗⁱᵒⁿ