ᵗʷᵉⁿᵗʸ ᵗʷᵒ

88 28 0
                                    

✎✎✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎✎✎

ketika baru saja memulai pose foto pertama, wanita asing itu tiba tiba menyarankan Hani agar menggandeng Arjun. awalnya Hani sedikit ragu, tetapi akhirnya ia terpaksa melakukan nya karena terus terusan di bujuk.

foto kedua hingga ketiga, mereka terus berganti gaya. sejujurnya Hani mulai lelah dan tidak selera berfoto seperti ini, terlebih lagi ia merasa suasana menjadi awkward sebab teman teman di sekitar nya menatap diri nya seperti sedang mengisyaratkan sesuatu lewat mata.

"yey sekarang pose keempat kelima nihh, giliran gue yang gandeng kak Jujun gapapa kan??" ucapan blak blak-an dari wanita tersebut seketika membuat Visenja angkat suara dengan nada yang terdengar membentak.

"woi sadar, lo siapa sih?!, itu istrinya ada di samping. punya otak ga lo" baru saja Visenja ingin melangkah maju, diri nya langsung di tahan oleh Hani.

"ehm, udah sans Vi. lanjut aja fotonya, gue udah laper soalnya, pengen makan" namun Visenja yang sudah tidak memiliki perasaan enak dari awal hanya merespon dengusan pelan dan langsung menyerahkan handphone genggam yang ada di tangan nya pada Zeon.

sama hal nya dengan Visenja, Zeon juga nampak mulai merasa muak pada wanita asing yang memasang gaya di sebelah Arjun itu. bukan kah perbuatan nya sedikit lancang? ia bertindak seakan akan pesta ini adalah miliknya. ah, Zeon sangat ingin sekali menghajar wanita itu tetapi ia hanya bisa menahan diri, setidaknya yang paling penting bagi Zeon adalah memastikan Hani baik baik saja.

"selesaiii, thanks yaa" Zeon mengangguk lalu mengembalikan handphone yang ia pegang pada sang pemilik.

sementara Hani yang baru saja akan melangkah pergi harus terhenti sebab di cegat kembali oleh orang yang sudah membuat teman teman nya kesal sedari tadi. namun Hani hanya bisa mengelus dada sabar, jangan pikir penyebab nya karena Hani cemburu atau tak suka jika wanita itu mendekati Arjun terus terusan, karena penyebab sebenarnya yang membuat Hani kesal adalah perutnya yang sudah keroncongan tapi masih saja di tahan.

"tunggu" wanita itu memegang bahu Hani dengan sengaja.

'buset apalagi sih bangke, gue laper ini jangan sampe lo yang gue makan' batin Hani.

"kenapa ya?" Hani segera mengubah ekspresi nya menjadi normal kembali supaya tidak di ketahui oleh wanita itu kalau ia sedang menahan diri untuk tak menghancurkan bumi.

"kenalan dulu dong"

"gue Ceryl, temen nya kak Jujun" wanita yang akhirnya memperkenalkan diri sebagai Ceryl itu menyodorkan tangan nya bermaksud mengajak Hani bersalaman.

"biasa di panggil apasih? kak Jujun kan" lanjut Ceryl dengan nada terkesan mengejek.

"yang ngundang lo disini siapa?" tanya Arjun sinis.

"santai dong mentang mentang udah nikah aja lo. gaada yang ngundang sih emang, cuman gimana ya, masa lo lupa sama temen lo ini" Ceryl menekan kan kalimat 'teman' sambil melirik ke arah Hani.

'drama apa lagi ini' gumam Hani.

"oh ya, nama istri lo ini siapa sih? dia belum sempet ngasitau nama nya" yang di sebut sebagai istri Arjun itu lalu membalas jabatan tangan Ceryl malas.

"Hani" ucap nya singkat.

"congrats for ur wedding. ini gue ada kado buat kalian berdua, gue udah siapin sebaik mungkin, and sorry kalo kado nya ga besar banget kayak kado orang lain" Ceryl tersenyum, ia kemudian merogoh tas yang bertengger di pergelangan tangan nya dan mengeluarkan sebuah benda berbentuk kotak berukuran sedang yang terdapat hiasan pita di atasnya.

Ceryl lalu memberikan benda tersebut pada Hani yang kian mematung karena bingung dengan sikap wanita di hadapan nya ini yang sangat aneh juga tidak jelas menurut nya.

"makasih" ucap Hani menerima pemberian dari Ceryl.

"sama sama, kado nya jangan lupa di buka. anyway gue gabisa lama lama disini, makasih juga udah mau nyambut gue meskipun ga di undang. gue duluan yaa, bye" Ceryl melambaikan tangan nya pada Arjun dan Hani, setelah itu ia segera melangkah pergi. ia juga mengabaikan tatapan orang lain di sekitar dan tetap memandang lurus kedepan dengan dada yang ia busungkan.

"nih lo aja yang pegang, kan temen lo" Hani langsung menyerahkan kado tersebut dan pergi meninggalkan Arjun yang sekarang menatap punggung Ceryl kian menjauh.

⌗⌗

⌗⌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗

unconsidered ⚊ jihoon treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang