ˢᶦˣ

105 32 0
                                    

✎✎✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎✎✎

"ayaaahhh kok ga bilang bilang dulu sebelum nyaa?!! aku ga setuju loh di jodohin dadakan kayak gini" sekarang Hani sibuk membujuk Ayah nya, ia mengikuti kemana pun pergi orangtua satu satu nya itu di dalam rumah.

dari sang Ayah ke dapur, ruang tamu, kamar tidur, gudang, garasi, halaman rumah bahkan hampir saja Hani mengikuti Ayah nya sampai ke kamar mandi.

semua itu Hani lakukan untuk membujuk Ayah nya agar membatalkan perjodohan nya dengan Pria yang bernama Arjun itu.

Hani sama sekali tak ingin ada nya perjodohan, ia lebih memilih hidup tanpa pasangan daripada harus seperti ini. dari dulu dirinya memang tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun, ia pikir hidupnya akan lebih tentram dan nyaman jika tak memiliki kekasih. namun ternyata plot twist hubungan nya di pegang sang Ayah. ia merasa Ayah nya terlalu gegabah untuk menikahkan dirinya pada Pria yang tidak ia kenal sama sekali apalagi di umur yang baru saja menginjak kepala dua.

"Ayaaaahhh please laahh aku ga terimaa, mending aku hidup jadi perawan tua suer" rengek Hani, sudah setengah jam ia berbaring di lantai mengguling guling kan badan layak nya anak kecil yang sedang meraung meminta permen.

"sodara lo itu ga ada takut takutnya ye" senggol Hara pada Harel sementara adik laki laki nya itu hanya merespon dengan gidikan bahu. mereka bertiga bersaudara tetapi sifat mereka sangat lah jauh berbeda.

Hani dan Hara adalah anak kembar yang tak terlalu identik. jarak kelahiran mereka bukan lah sebagaimana upin ipin 5 menit, tetapi 15 menit. kedua nya selalu menjadi sumber masalah dan sering sekali melawan. namun separah parah nya Hara, ada Hani si kakak yang lebih keras kepala.

Hani dan Hara juga sering sekali bertengkar tapi tak jarang pula mereka memiliki pikiran yang sama atau kelakuan sefrekuensi. sementara Harel si anak bungsu lebih condong memiliki sifat santai dan penurut, Harel sebagai satu satu nya anak laki laki dimana sangat jarang ia menyusahkan sang Ayah.

"pokoknya aku gabakal mau terima, lagian kenapa harus aku sih? kenapa ga si Hara aja?? dia kan hobi nya pacaran tuh mending langsung di kasih kawin dah gapapa aku mah rela" Hani lalu beranjak dari rebahan nya di lantai dan masih memprotes.

"enak aje mulut lo kawin kawinin gue lo pikir gue kucing? terima aja sih daripada keburu tua tapi ga punya pasangan" ledek Hara.

"mulut lo tua, kita seumuran dasar bego" balas Hani tak mau kalah.

"sudah sudah Ayah pusing dengar kalian nyerocos terus kayak ayam. pokoknya kamu Nini ikut saja keputusan dari Ayah, lagian keluarga Arjun sudah Ayah kenal baik dari lama. mereka juga banyak membantu di keluarga kita" jelas sang Ayah.

"tapi kan Ayahh kenapa harus aku, kenapa ga si Hara aja aku gamau nikah dulu"

"Hara itu sudah punya pasangan. lah kamu? kamu aja dari dulu belum punya, kamu mau Hara loncatin kamu?"

"ya biarinn mau dia nikah detik ini juga aku ga perduli" Hani masih dengan pendirian nya menolak keras perjodohan itu.

"Hani!! kemauan kamu itu dari dulu selalu Ayah ikutin, tapi sekarang kamu malah membantah ucapan Ayah. siapa yang mau kamu dengar lagi?! tolong kali ini saja nurut apa kata Ayah" pria yang bernotabene sebagai Ayah nya itu menekan kan sekali lagi namun dengan nada suara yang lebih serius.

setelah mendengar ucapan Ayah nya, belum sempat Hani mengangkat suara, sang Ayah sudah terlanjur menutup pintu kamar nya meninggalkan Hani yang mematung di depan pintu dengan ekspresi kecewa dan tatapan mata yang berkaca kaca.

✐✐✐

unconsidered ⚊ jihoon treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang