ᶠᵒʳᵗʸ ᵒⁿᵉ

75 28 0
                                    

✎✎✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎✎✎

"sshh, pelan pelan jir, lo mau bikin gua makin babak belur apa?" protes Arjun.

"lebay, gaada orang yang di obatin malah makin parah kecuali emang salah cara pengobatan. ini juga gue pelan pelan ngusap nya" ketus Hani sembari menekan nekan luka yang berada di dekat bibir Arjun.

kondisi Arjun kini cukup memprihatinkan, pria itu penuh lebam hampir pada seluruh muka nya terutama pada bagian bibir dan hidung yang lumayan mengeluarkan darah, ia hanya bisa meringis kesakitan saat Hani mengompres wajah nya.

"muka gua jadi jelek begini astaga, bokap gua beneran kayak petinju" ujar Arjun melihat wajah nya di cermin kecil yang ia genggam.

"don't joke around, sok sok an ngelawak gue tau lo nyesek di gebukin," dengus Hani sambil memeras lagi kain lalu lanjut mengompres wajah Arjun.

"judes bener lo sama gua, marah ya gua tinggalin berhari hari?" tanya Arjun mencolek dagu Hani.

"jangan sentuh sentuh gue gitu, lo kayak om pedo, gue geli"

"i'm not mad, biasa aja. i just didn't expect it ternyata lo ninggalin kerjaan kantor, pantesan banyak pegawai kantor lo yang dateng ke rumah nyariin tapi selalu ga ketemu lo" ucap Hani.

"boong, mana ada pegawai nyariin bos nya sampe ke rumah begitu. instead, they're happy cause they can take a leave at will"

"dih ga percaya yaudah. senang ga senang tetep aja lo salah, no need to divert anywhere dan nyebut nyebut orang lain seakan akan orang lain juga nikmatin perbuatan dari lo" sinis Hani.

"etdah"

"trus kalo emang mereka nyariin kok lo ga hubungin gua?"

"lo sendiri kan ngeblock gue makanya gue gabisa ngehubungin lo, don't feign ingorance"

"hah? sumpah gua gaada ngeblock lo, lagian faedah nya apaan gua begitu" kilah Arjun.

"yakin? coba cek hp lo sendiri" mendengar perintah Hani, Arjun langsung merogoh kantong celana nya lalu mengambil sebuah benda pipih elektronik dan menekan nekan layar benda tersebut.

Hani pun melihat ekspresi Arjun yang melotot melihat layar handphone nya sendiri, gadis itu lalu menyunggingkan senyumnya mengetahui ternyata fakta dimana Arjun memang memblokir diri nya itu nyata.

"sejak kapan anjir, asli gua gapernah kayak gini"

"kalau emang lo sengaja block gue supaya ga gangguin lo bilang aja kali kak"

unconsidered ⚊ jihoon treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang