✎✎✎
sembari berpegangan tangan Nantha kadeo menuntun putri sulung nya berjalan di tengah tengah hadir nya para tamu. perjalanan itu di lengkapi oleh alunan nada lembut yang mengiringi kedua nya melangkah kan kaki bersama dengan kedua mata dan bahu yang mengarah ke depan.
sementara di ujung mimbar, sang pengantin pria yang mengenakan wedding suit dengan segenggam bunga ia letakan pada kantung dada baju nya berdiri tegap menanti. begitu tiba, Ayah dari mempelai wanita tersenyum lalu mengalihkan genggaman tangan putri nya. sebelum melangkah pergi, ia memberikan sebuah tatapan seakan akan mengisyaratkan secerca harapan dan kasih sayang yang begitu besar.
perlahan lahan Arjun pun menerima nya. tarikan nafas yang ia ciptakan menandakan kegugupan teramat dalam. usai menjawab pertanyaan peneguhan, ia dan Hani lalu membalikan badan menghadap satu sama lain. kemudian di pandu sang pendeta mereka di tuntun membaca kalimat janji suci secara bergantian di saksikan oleh seluruh orang yang hadir.
sepanjang mengucapkan kalimat tersebut Hani justru menahan tangis. bukan karena terharu, sebab ia masih belum benar benar menerima kenyataan yang ia hadapi dimana sama hal nya dengan Arjun. fakta nya pernikahan itu sangat sakral, namun mereka berdua menjalani nya dengan setengah hati.
pengucapan janji pun akhirnya selesai. prosesi di lanjutkan dengan saling menyematkan cincin pernikahan di jari manis tangan kanan masing masing menandakan Hani dan Arjun kini sudah resmi menjadi pasangan suami istri. pada bagian ini semua orang tentu ikut bersorak gembira.
sayangnya ada satu hal yang menjanggal bagi Visenja yang bernotabene sebagai sahabat Hani. dari banyak nya tamu undangan yang hadir, tanpa sengaja ia melihat seorang wanita tampak asing memandang tak suka terhadap Hani, Visenja tau pasti bahwa ia melihat kebencian yang tersirat di mata wanita tersebut.
'cewe aneh' batin Visenja.
✎✎✎
resepsi pernikahan berjalan dengan penuh keseruan hingga sampai di acara pemotretan. banyaknya orang berdatangan untuk juga ikut berfoto bersama dengan kedua pengantin menambah kesan yang sangat ramai. teman teman dan kerabat Hani begitu heboh, bahkan mereka berebutan menarik Hani ke kanan dan ke kiri sampai sampai Arjun di acuhkan oleh mereka.
"eh eh gue lagi dong sama Hani berdua" ujar Nindy melempar handphone nya pada Zeon lalu berpose sambil menggandeng tangan Hani.
"Nind perasaan lo mulu deh dari tadi, gantian juga kek" ketus Kevin, sementara Nindy hanya membalas dengan olokan yang di iringi tawa dari sekumpulan teman mereka yang lain.
"permisi" di tengah canda dan tawa itu, tiba tiba seorang wanita yang tak di kenal datang dengan wajah tersenyum, pakaian yang ia kenakan berwarna putih menyala dan cukup terbuka membuat teman teman Hani bersamaan memandang si wanita dari atas kepala hingga ke kaki.
"gue, boleh foto sama lo ga?" bukan nya menjawab Hani justru terdiam sejenak melihat orang yang nampak asing di mata nya.
"kayaknya gaboleh, yaud-" wanita itu lantas memasang ekspresi murung yang terlihat di paksa karena pertanyaan nya tak kunjung di jawab.
"boleh kok, kata siapa gaboleh. ayo sini foto bareng" potong Hani, usai mendengar jawaban dari Hani, wanita itu tersenyum kembali sambil mendekat.
"siniin hp lo biar gue minta temen gue yang fotoin" pinta Hani.
"gausah" tolak wanita itu cepat.
"kak Jujuunn, kakk, sinii" mendadak ia melambai lambai kan tangan nya pada Arjun, hal itu membuat Hani mengernyit heran. sedangkan Arjun yang merasa nama nya di panggil seketika segera datang."fotoin gue sama istri lo dong" walau nampak terkejut, Arjun tetap menerima handphone yang di sodorkan oleh si wanita, ia lalu membuka kamera dan mengarahkan nya pada dua orang yang sudah siap memasang pose untuk di foto.
"udah dehh, okey sekarang gue mau kita berfoto bertiga, tapi kak Jujun di tengah yaa" kalimat yang wanita asing itu tuturkan barusan membuat sekeliling sahabat dan teman teman Hani langsung menatap satu sama lain dengan ekspresi tak kalah heran nya.
"eh lo" tunjuk nya pada Visenja.
"gue?"
"iya lo, tolong foto kita bertiga yaa minimal 5 jepretan udah cukup kokk. nihh" Visenja lalu mengambil handphone yang di berikan pada nya. meski dengan eskpresi sinis, ia tetap melakukan perintah tersebut.
"dih, itu cewe ga di kenal apa banget njir" dengus Kevin.
✐✐✐
KAMU SEDANG MEMBACA
unconsidered ⚊ jihoon treasure
Fanfic[ on going ] 'raga nya bersamamu, namun hati nya bukanlah milikmu' ⚊ ʲⁱʰᵒᵒⁿ ᶠᵃⁿᶠⁱᶜᵗⁱᵒⁿ