ᶠᶦᶠᵗʸ ᵗʰʳᵉᵉ

98 34 5
                                    

✎✎✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎✎✎

"kamu sama Arjun gimana?" Hani menelan ludah pelan berusaha keras berfikir ketika berhadapan dengan pertanyaan intimidasi yang di berikan oleh sang Ibu mertua.

belum lama ini ia sempat bertengkar dengan Arjun perkara diri nya yang menginap ke tempat lain hingga tak kunjung ada kabar membuat Arjun kesulitan untuk menghubungi nya. sebenarnya yang menjadi masalah utama awalnya Hani marah dan membuat mereka berdua beradu argumen ialah sebab Arjun yang protes mengenai perilaku Hani yang nampak sengaja memutus kontak dengannya. bahkan Arjun di buat kesal lantaran mencari keberadaan istri nya itu yang pergi tak tau kemana. entahlah, Hani rasa akhir akhir ini masalah menyerang diri nya secara acak yang membuat nya sedikit frustasi.

"aku sama kak Arjun? maksudnya mah?"

"ya kamu sama dia akur ga?" Hani membuka kecil mulutnya bersikap sok biasa saja meski ada perihal yang sedang ia sembunyikan.

"a..kur kokk, lagian mau berantemin apa juga"

wanita dengan ketiga anak pria itu lantas mengangguk pelan dengan hembusan nafas terdengar lega meski di sisi lain ia sedikit ragu dengan jawaban menantu nya, nampak ia khawatir sekaligus banyak menaruh curiga terhadap hubungan sang anak sulung yang ia jodohkan dengan gadis dari seorang pria yang akrab dengan sang suami. mata nya terus menatap Hani seakan sedang memikirkan sesuatu sebelum mulutnya mengucapkan perkataan demi perkataan yang telah ia tumpuk di dalam hati nya untuk ia keluarkan jika ia rasa waktu nya sudah tepat.

"maafin mama sama papa ya, mamah tau pasti kalian pikir kalau kita egois, tapi ini juga demi kebaikan kalian berdua" tutur nya.

"mama gatau masalah apa yang sudah menimpa kalian selama kalian menjalin rumah tangga ini, lagipula setiap hubungan suami istri tidak selalu damai sekalipun kedua nya sama sama saling mencintai, mama percaya ga percaya aja kalau kalian ga berantem"

"mama katakan maaf sekali lagi karena hanya mengutamakan kemauan keluarga tanpa perduli sama perasaan kalian berdua, mama ga bakal heran kalau Arjun atau bahkan mungkin kamu sendiri benci sama keluarga yang sudah jauh mengatur kehidupan kalian berdua" Hani mendongakan kepala nya sembari menggeleng pelan layaknya tak setuju dengan beberapa kalimat yang terucap itu.

"kamu juga tau sendiri mama gasuka sama perempuan yang sudah berhubungan dengan Arjun sampai anak itu berani ngelawan trus ngelakuin apa aja buat perempuan gila itu, udah berkali kali mama bilang kalau Elena itu ga baik. jujur, Mama udah naruh harapan besar ke kamu supaya bisa misahin mereka berdua, sayangnya setelah mama perhatiin kamu sama Arjun seperti nya masih tidak ada keinginan untuk membuka hati satu sama lain, mama bener bener sepercaya itu kalau kamu bisa hidup baik baik dengan Arjun suatu saat nanti"

unconsidered ⚊ jihoon treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang