03. Belajar Bahasa Sunda

77 70 46
                                    

Hujan menyapa Bekasi kembali, tampaknya cuaca belakangan ini selalu mendung. Entah kenapa, tinggal untuk beberapa minggu di Bekasi, Kia tampak menikmati hujan di malam untuk kali pertamanya di Bekasi.

Rasanya begitu berbeda dengan Jakarta, hawanya berubah jika dirasa. Padahal, jarak Jakarta Selatan ke Bekasi Barat itu tidak terlalu jauh yang harus sampai meyebrangi lautan. Kia duduk di atas kasur yang berhadapan langsung dengan jendela menyorot ke luar.

Rintik-rintik hujan membuat seluruhnya basah, sering beberapa kali petir terdengar tidak terlalu keras. Kia mulai meminum segelas coklat hangat yang ia bawa dari rumah, aliran hangatnya coklat tersebut begitu menenangkan sebagai pelengkap keadaan seperti ini.

Kia menaruh coklat panasnya di atas meja lampu kamar, ia mengambil ponselnya lalu mengecek notifikasi yang menumpuk dari grup chat kelompok filmnya.

ROAR CINEMA'S

Jack
Ide cerita aman?

Nana
@anda

Anda
Aman, gue lagi nyari ide sambil healing healing tai kucing ke Bekasi.

Putra
Bjirrr 💀

/read

Kia mematikan ponselnya, ia kembali menatap hujan di luar. Pikirannya mulai bekerja, Kia memikirkan sesuatu kembali setelah berlama-lama mengosongkan pikiran. Ia berjalan mengambil ranselnya yang digantungkan pada gantungan khusus di belakang pintu kamar. Tangannya mencari sesuatu, akhirnya tepat pada sasaran, Kia mendapatkan selambar kertas pencarian kucing hilang milik Mahesa.

Sambil berjalan menuju tempat tidur, Kia menambah kontak Mahesa ke dalam ponselnya. Setelah itu menyimpan dan beralih ke dalam chat.

Mahesa

Ini Kia.

Bukan, ini Mahesa.

Maksudnya ini nomor Kia.


Ouh, gimana?

Apanya yang gimana?

Ketemu gak ucung Mahesa.

Enggak, cuma Kia mau nanya aja. Nanti jadi ngunjungin tempat?

Jadi atuh, masa teu jadi.

Teu? Apa itu.

'Gak'

Ouh...


Ada 3 hal yang harus Kia pelajari selama tinggal di Bekasi. Bisa bahasa Sunda, Betawi, Jawa. Karena rata-rata penghuni planet Bekasi sok bicara Sunda campur Betawi, ada ogeh yang pake Jawa. Intinya yang paling penting itu Sunda sama Betawi, karena temen Mahesa nggak ada yang Jawa.

Ohh, gitu. Tapi, Kia nggak bisa bahasa Sunda.


Gak usah terlalu dipikirin, gampang itumah.


Okeyy.


Kia menutup ponselnya, ia menarik selimut seraya merebahkan tubuhnya lalu memejamkan kedua bola matanya. Ia mulai tertidur saat itu juga, bersama suara hujan, Kia tertidur lelap.

CATATAN KIA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang