He Lie?

45 7 0
                                    

⭐Please Support Follow, Comment, and Vote⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please Support Follow, Comment, and Vote

.

.

.

Jika kalian berpikir menjadi ibu rumah tangga akan banyak waktu bersantai, kalian salah besar. Mira tentu juga pernah berpikiran seperti itu. Namun, setelah wanita itu menjalaninya, ia tidak pernah menyangka jika menjadi ibu rumah tangga itu ternyata tidak semudah yang ia pikirkan. Pikirnya, dengan menjadi seorang Isteri, dirinya bisa banyak waktu berleha-leha sembari menunggu Suami pulang. Terlebih, saat dirinya masih lajang, Mira selalu membayangkan kehidupan pernikahan yang harmonis layaknya pernikahan idaman setiap orang. Namun, nyatanya kehidupan pernikahan yang ia jalani tidaklah mudah.

Juna yang selalu bersikap baik padanya saat mereka masih menjadi sepasang kekasih kini berubah drastis. Beberapa bulan belakangan ini, sikap Juna yang cuek serta tidak peduli seolah menjadi konsumsi Mira sehari-hari. Bahkan, selama Mira hamil Juna tidak pernah sekalipun menemani dirinya cek kehamilan. Perasaan sendiri kerap kali Mira rasakan seperti tidak memiliki seorang Suami di sisinya.

Beberapa minggu telah berlalu sejak Mira menerima paket yang berisi foto Suaminya. Beberapa minggu ini pula, Mira menaruh sedikit curiga kepada pria itu. Belum lagi, sikap Juna yang makin hari semakin abai dengan dirinya. Mira hanya bisa memendam ini semua. Perasaan gundah, kesedihan, serta amarah hanya bisa ia simpan sendirian. Sungguh, ia tidak pernah membayangkan kehidupan pernikahannya akan terasa berat seperti ini.

Mira baru saja selesai membersihkan apartemennya beberapa menit yang lalu. Saat ini, ia tengah mengistirahatkan dirinya sembari menonton televisi. Ya beginilah kegiatannya sehari-hari, selain melakukan kewajiban sebagai ibu rumah tangga, disaat tidak ada kegiatan apapun, ia hanya menghabiskan waktu dengan menonton drama atau mencoba resep baru di dapur.

Mira mengelus pelan perutnya yang semakin terlihat. Kehamilannya yang telah memasuki trimester kedua membuat wanita itu mudah kelelahan. Ditambah, keram perut yang masih sering kali muncul membuat aktivitas Mira menjadi terbatas.

"Sehat-sehat, ya, Sayang," ucapnya tersenyum. Layaknya mengerti ucapan sang Ibu, seketika Mira merasakan gerakan-gerakan halus dari janinnya. Hati wanita itu berdesir merasakannya.

Suara deringan ponsel terdengar menyapa rungu Mira. Susah payah, wanita berbadan dua itu bangkit guna mengambil ponselnya yang tadi ia letakkan di meja makan. Mira meringis, saat merasakan punggungnya yang sedikit pegal.

"Ibu?" monolog Mira saat membaca baris tulisan di layar ponselnya, "Ada apa, ya, Ibu telepon," dahinya berkerut.

"Halo, Bu."

"Halo, Mir, lagi sibuk?"

"Nggak, Bu. Ada apa?

"Nggak apa-apa. Gimana kabar kamu? Sehat?"

DANDELION || JJK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang