⭐Please Support Follow, Comment, and Vote⭐
..
.
Sebagian orang berpendapat bahwa waktu berlalu begitu cepat jika tidak dinantikan. Dan ada pula yang meyakini jika waktu terasa lambat jika ada sesuatu yang dinanti-nantikan. Padahal, semua itu hanyalah perasaan yang tertanam di jiwa dan pikiran kita saja. Bulan akan berputar sesuai porosnya, jam akan bergulir apa adanya, dan sejatinya waktu akan berjalan sebagaimana mestinya.
Sejak satu jam yang lalu, entah sudah berapa kali suara decakan dan helaan napas terdengar dari bilah bibir Mira. Gadis itu tengah memaku dirinya di depan cermin besar yang terdapat di sisi bagian kiri kamarnya. Berkali-kali Mira menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk memastikan penampilannya sekali lagi. Dress seksi hitam di atas lutut tanpa lengan yang gadis itu kenakan, membuat lekuk tubuh Mira tercetak jelas. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai dengan menambah aksen curly di bagian bawah. Dan, jangan lupakan classic stud earings yang menyempurnakan penampilan gadis itu.
Tidak ada yang salah dengan penampilan Mira kali ini. Memiliki tubuh proposional, kulit putih bersih, dengan kecantikan bak Dewi Yunani membuat apapun yang dikenakan oleh Mira akan terlihat pas di tubuhnya. Hanya saja, gadis itu merasa penampilannya kali ini terlalu terbuka. Dress mini yang ia kenakan mempertontonkan paha mulusnya. Belum lagi dengan belahan dada yang memamerkan belahan payudaranya. Mira sempat memprotes pakaian yang dibelikan oleh Juna ini. Bukan. Mira bukan tidak nyaman mengenakannya, namun Mira hanya tidak ingin kedua orang tuanya menaruh curiga dengan kebohongannya.
Gadis itu menoleh saat ponsel yang ia letakkan asal di atas tempat tidur berdenting. Ia tersenyum dengan harapan sang kekasih yang mengiriminya pesan. Segaris senyum itu semakin merekah tatkala kedua mata Mira melihat baris nama sang kekasih di layar ponselnya dan pesan yang berisi jika pria ber-dimple itu sudah tiba.
Mira segera memakai sepatu serta mengambil tas kecilnya dan segera turun ke lantai bawah. Beruntung, Ayah dan Ibunya sedang pergi menghadiri undangan pernikahan salah satu anak teman mereka, alhasil Mira tidak perlu susah payah menutupi penampilannya atau mendengar protesan sang Ayah.
Presensi sang kekasih terlihat tatkala kaki jenjang sang gadis melangkah keluar dari pintu utama. Berdiri di depan mobil hitamnya, Juna semakin tampan dengan balutan cropped bomber jacket di tubuhnya. Sangat serasi dengan celana denim dan rambut sedikit gondrongnya yang ia tata rapi.
Dengan ragu Mira mendekati Juna yang saat ini telah menyadari kedatangannya. Pria itu membeku di tempat. Melihat penampilan kekasihnya yang tampak berbeda dari biasanya. Juna munggulirkan kedua matanya dari ujung rambut hingga ujung kaki gadisnya. Ia meneguk ludahnya kasar saat netranya menelusuri kaki jenjang nan mulus yang dipamerkan oleh sang gadis. Tidak salah ia membelikan gaun itu untuk kekasihnya, sebab gaun yang ia pilihkan itu ternyata sangat pas membalut tubuh indah kekasihnya. Aura kecantikan Mira pun semakin terpancar dengan polesan riasan tipis yang gadis itu aplikasikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION || JJK ✔️
FanficDemi memenangkan sebuah taruhan dari temannya, Juna nekat meniduri Mira-kekasihnya sendiri. Namun, siapa sangka akibat kenekatannya itu, ada kehidupan baru yang tumbuh di rahim Mira. Juna dan Mira terpaksa menikah demi menjaga nama baik keluarga. D...