Positive

56 10 2
                                    

⭐Please Support Follow, Comment, and Vote⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please Support Follow, Comment, and Vote

.

.

.

Hari demi hari telah berlalu. Sang surya telah berkali-kali berganti tugas dengan sang rembulan. Waktu terus berputar tanpa lelah. Tanpa terasa, sudah satu bulan berlalu dari kejadian malam indah yang dilakukan oleh sepasang kekasih itu. Mira menjalani hari-harinya seperti biasa, berkuliah, mengajar di bimbingan belajar, serta hal-hal lainnya yang bisa wanita itu lakukan. Namun, terkadang Mira tak menyangkal jika dirinya masih saja terbelenggu dengan rasa bersalah yang teramat dalam.

Tak jauh berbeda dengan kekasihnya, Juna juga menjalani aktivitasnya seperti biasa. Tetap menjalani hobinya, tetap bermain dengan teman-temannya, hanya bedanya pria itu tidak pernah sedikit pun menyesali perbuatannya. Hari-harinya berjalan seperti biasa seolah ia tidak pernah melakukan kesalahan itu.

Seperti saat ini, Juna tengah asik bercengkrama dengan teman-temannya di kantin kampus. Memesan banyak makanan dan minuman, bersenda gurau menikmati waktu luang mereka selepas jam perkuliahan yang membuat penat. Terlihat presensi Jevan, Vano, dan Sagara yang turut menemani Juna.

"Gimana bonus dari Jhony, Jun?" celetuk Jevan bertanya.

"Iya, gimana udah cair belum, Jun? Bagi-bagi ke kita lah!" timpal Vano.

"Nanti pas kita ke tempat si Jhony. Gue traktir kalian," Juna menjawab sembari terkekeh.

"Naahh.. gitu dong sesekali!" seru Vano.

Sedang ketiga pria tampan itu tengah tertawa lepas dan tampak kegirangan. Ada satu laki-laki di antara mereka yang saat ini tengah kebingungan tak mengerti apa yang teman-temannya bicarakan.

"Tunggu! Tunggu! Emangnya si Juna abis menang apaan kok kalian minta traktir?" Sagara yang memang sejak awal tidak tahu-menahu mengenai taruhan antara Juna dan Jhony pun bertanya bingung.

"Astaga kemana aja lo, Sagara! Sampai nggak tahu berita panas ini," Jevan menggeleng.

"Juna sekarang udah jadi milyarder tau nggak," sahut Vano mendramatisir.

"Kalian lagi ngomongin apa, 'sih? Kok cuma Gue yang nggak tahu apa-apa," sungut Sagara.

"Makanya kalau diajakin ngumpul di tempat Jhony tuh mau. Nggak pernah mau ikut, 'sih, lo," ucap Vano.

Sagara memang jarang sekali ikut ketiga temannya ini pergi ke tempat hiburan milik Jhony. Bahkan, hampir tidak pernah mau. Jika teman-temannya tidak salah ingat, pria pucat ini hanya pernah mengunjungi kelab tersebut dua atau tiga kali. Padahal, pria itu juga mengenal dan berteman baik dengan Jhony. Hanya saja, Sagara memang yang paling pendiam di antara mereka berempat.

"Buat apa? Kalian paling sibuk main cewek, terus gue diem doang gitu?" Sagara memutar bola matanya malas.

"Ya lo ikutan juga lah!" kekeh Jevan, "Sekali-sekali lah, Ga, seneng-seneng gitu biar hidup lo nggak datar-datar banget," lanjutnya.

DANDELION || JJK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang