I Love Her

66 8 1
                                    

⭐Please Support Follow, Comment, and Vote⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please Support Follow, Comment, and Vote

.

.

.

"Mir, itu bukannya... mobil Juna?" tanya sang pria dengan ragu.

"Iya, Kak. Kok tumben dia mau dateng tapi nggak bilang gue dulu."

Mobil Sagara telah berhenti dengan sempurna di belakang mobil yang sejak tadi telah terparkir itu. Mira segera turun tanpa mengucapkan apapun lagi.

"Juna, kamu ngapain ke sini?" tanya Mira saat dirinya telah berada tepat di hadapan sang kekasih. Ia mengerutkan kening saat melihat ekspresi wajah Juna yang tidak bersahabat.

"Kamu dari mana? Kenapa bisa sama Sagara?" cecar Juna.

"Aku? Aku dari tempat bimbel-nya Om Bambang, Jun. Oh iya, kamu tahu nggak kalau ternyata Kak Saga anaknya Om Bambang?"

"Tahu, kenapa?"

Entah mengapa Juna malah terus menanggapi celotehan Mira dan melupakan sejenak tujuannya datang menemui kekasihnya itu.

"Jadi, selama ini kamu tahu kalau aku ngajar di tempat orang tuanya Kak Saga? Kenapa kamu nggak bilang dari awal Juna!"

"Iya. Buat apa aku bilang? Emangnya penting buat kamu?" ucap Juna sinis.

Mereka asik bercengkrama tanpa memerdulikan presensi Sagara yang sejak tadi masih berdiri di depan mobilnya.

"Ya.. nggak juga, 'sih. Udah lah kenapa jadi ngomongin ini! Balik ke pertanyaan awal aku tadi, kenapa kamu bisa ada di sini?"

"Aku mau bicara, tapi bisa nggak antara kita berdua aja," Juna melirik ke arah Sagara.

Mengerti arti lirikan sang karib membuat Sagara berjalan mendekati sepasang kekasih itu, "Mir, gue pamit, ya."

"Eh? I-iya, Kak. Sekali lagi makasih, ya, Kak," Mira menjawab kikuk.

"Iya. Lo istirahat, ya!" Sagara menjeda lalu menatap ke arah Juna, "Jun, gue duluan," imbuhnya.

Juna mengangguk seraya menunggu pria putih itu hilang dari hadapannya.

"Kamu mau ngomong apa, Jun? Udah sadar apa salahmu sama aku?" sindir Mira saat hanya tinggal mereka berdua.

"Nggak usah mulai, Mir! Aku mau ngomong baik-baik sama kamu"

"Ya udah ngomong aja, aku dengerin.”

Juna merotasikan netranya ke sekeliling, seperti mengecek keadaan sekitar, "Jangan di sini, nggak enak kalau dilihat tetangga atau orang rumah kamu."

"Terus kamu maunya di mana? Atau mau di dalem? Ibu sama Ayah lagi nggak ada. Mereka pergi dari siang tadi," tawar Mira.

"Nggak apa-apa aku masuk?"

DANDELION || JJK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang