Bab 4: Dare

271 26 6
                                    

Sesampainya di gudang Pak RT, Halilintar dan Kenzo masuk ke dalam dan beristirahat di kasur. Namanya juga orang capek. Masa capek mau nguras laut, ntar tambah capek.

“Kenzo, kamu tahu nggak, rumahnya Mbak Taufan yang tadi itu dimana?” tanya Halilintar. “Mmm, tadi Kenzo main di depan klinik sama teman-teman yang lain, Kenzo lihat Mbak Taufan datangnya dari gang Kambing Berkepala Kubus, Yah. Seingat Kenzo arah datangnya Mbak Taufan ya dari situ. Kalau rumahnya langsung, Kenzo nggak tahu.” jawab Kenzo panjang lebar.

“Oh gitu ya... Makasih.” kata Halilintar. “Hmmm, Ayah mau kesana? Ngapain?” tanya Kenzo. “Sandal Ayah sama Mbak Taufan ketuker pas jamaah Subuh di masjid tadi. Nanti Ayah mau kembaliin ke Mbak Taufan, soalnya agak kekecilan juga di kaki Ayah. Itu ada namanya Mbak Taufan di sandal hijau.” jelas Halilintar.

“Oh gitu ya. Nanti Kenzo temenin, boleh nggak?” pinta Kenzo. “Iya, boleh-boleh aja. Tapi jangan berulah lagi kayak tadi lho ya.” kekeh Halilintar. “Hih, Ayah nggak percayaan banget sih sama anak sendiri. Iya iya, lagian 'kan Kenzo udah janji sama Mbak Taufan.” balas Kenzo.

“Hahaha iya, Ayah percaya kok. Cuma ngingetin aja, siapa tahu kamu lupa.” kata Halilintar. “Ayah ada-ada aja.” kekeh Kenzo.

“Ken, mungkin besok kita sudah pulang dari desa ini. Kita kembali ke mansion. Jadi, malam ini kita persiapkan barang-barang.” pesan Halilintar. “Iya, Ayah tenang aja. Setengahnya udah Kenzo kemasi tadi malam. Setengahnya lagi dikemasi hari ini.” jelas Kenzo. “Sip kalau gitu.” jawab Halilintar.

Tiba-tiba, suatu ide terlintas di otak Kenzo. “Ayah, main Truth or Dare yuk!” ajak Kenzo. “Ayo! Gunting-batu-kertas dulu ya, yang menang ngasih Truth/Dare duluan ke yang kalah.” ucap Halilintar. “Oke, deal!” jawab Kenzo.

“Gunting, batu, kertas!” kata Halilintar dan Kenzo bersamaan sambil menunjukkan tangan masing-masing. “Hahaha, Ayah gunting, Kenzo batu. Kenzo yang jadi ya!” kekeh Kenzo. “Yah, kalah deh. Ya udah iya.” jawab Halilintar.

Truth or Dare?” tanya Kenzo. “Mmm...” lirih Halilintar sambil berpikir keras. “Dare aja deh.” jawab Halilintar dengan seringaian seolah tak mau kalah dengan Kenzo. “Oke! Bentar, Kenzo pikir dulu apa tantangannya.” kata Kenzo.

“Ajak Mbak Taufan nikah!” perintah Kenzo. “Hah?” tanya Halilintar kaget setengah mati dengan tantangan dari Kenzo. Rasanya udah kayak ikut Family100. Bedanya Family100 pulang-pulang dapet mobil, motor, atau duit, nah ini dapet calon istri :v. //Plak

“Oke, nanti Ayah praktekin ya pas ngembaliin sandal. Ikut aja kalau nggak percaya.” kata Halilintar. “Iya! Ayo, gunting-batu-kertas!” ucap Kenzo dan mereka kembali bermain gunting-batu-kertas.

“Yah, Kenzo kalah deh!” ujar Kenzo kesel banget karena dia ngeluarin batu, eh Halilintar ngeluarin kertas. “Hehehe! Truth or Dare?” tanya Halilintar dengan senyuman puas menjahili Kenzo.

Truth aja deh!” kata Kenzo. “Oke! Kenapa tadi kamu kasih dare kayak gitu ke Ayah?” tanya Halilintar. “Nggak apa-apa sih. Soalnya Mbak Taufan itu baikkk banget sama Kenzo. Makanya Kenzo pengen punya Ibu kayak Mbak Taufan.” jelas Kenzo. Agak laen emang, anak-anak piatu lain mah mohon-mohon ke bapaknya biar nggak nikah lagi, ini malah nyuruh nikah lagi.

Halilintar cuma bisa meneguk ludah sendiri. “Eh, emangnya Kenzo nggak sayang sama Bunda Mimi?” tanya Halilintar. “Iya, Kenzo sayang sama Bunda. Tapi, Kenzo juga pengen setiap saat bisa menghabiskan waktu sama Mbak Taufan. Mbak Taufan itu orangnya baik dan humble banget, persis kayak Bunda dulu.” kata Kenzo.

Halilintar menghela nafas. Sebenarnya dia belum bisa move on dari Mimi, tapi ini adalah permintaan Kenzo. “Ya sudah. Nanti Ayah coba lamar Mbak Taufan nanti sore ya, pas ngembaliin sandal. Soal nikah, nanti tergantung Mbak Taufan mau apa nggak.” jawab Halilintar. “Yeeyy! Makasih Ayah!” ujar Kenzo kegirangan sambil menghambur ke pelukan Halilintar.

Mimi, aku takkan pernah melupakanmu, meskipun nantinya aku akan memiliki istri baru.” batin Halilintar agak bersedih.

Bersambung.....

.
.
.
.
.

Segini dulu yaawww :3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segini dulu yaawww :3

Gara-Gara Ketuker: HALITAU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang