Bab 22: Sakit

211 13 1
                                    

Udah beberapa hari Hali nggak kuat ke kantor. Kerjanya dari rumah terus. Soalnya badannya suka lemas, letih, lesu, lunglai, belum lagi tiba-tiba jadi mageran dan lebih manja ke Taufan, meskipun Hali memang dari sononya suka manja ke orang yang dia bucinin.

“Mas? Udah beberapa hari ini Mas sakit begini lho. Takutnya Mas kenapa-napa lagi. Kalau menurut Taufan sih nggak kenapa-napa, tapi siapa tahu ada dokter yang lebih berpengalaman yang bisa tau kira-kira Mas ini kenapa. Taufan khawatir sama Mas...” lirih Taufan. “Kamu tenang aja ya... Lagian Lunar sering juga bantu aku kerja, karena dia tau kalau akhir-akhir ini aku sering nggak enak badan.” Hali mencoba menenangkan Taufan dengan senyuman tipisnya.

“Kita coba periksa ya, Mas? Sekalian Taufan juga mau periksa.” pinta Taufan. “Lho? Kamu sakit apa, Sayang? Kok nggak bilang-bilang sama Mas?” tanya Hali jadi lebih khawatir sama kondisinya Taufan daripada kondisinya sendiri. Emang dasar suami bucin, awoakowkwowk.

“Dua bulan ini, haidku cuma flek doang Mas. Suka telat juga. Jadi sekalian mau periksa.” jelas Taufan. “Oh gitu... Ya udah nanti kita periksa bareng-bareng ya. Jangan terlalu khawatir sama kondisi Mas, supaya kamu juga nggak tambah parah sakitnya.” Hali ngelus-elus kepalanya Taufan. “Hahaha siap pak suami!” kekeh Taufan.

BRUAKK!!!

“Buset dah lu Bang, ngagetin gua aja!” gerutu Hali ngeliatin Solar dari ujung kepala sampai ujung kaki. Lebih tepatnya, dia sudah bukan Solar, tetapi Solay.

“Hai gantengg~ denger-denger kamu sakit ya? Sakit kepala, atau sakit hati?” kekeh Solar dengan nada bicara yang agak dibikin melambai. Hali langsung natap heran ke Taufan, sedangkan Taufan cengar-cengir doang.

“Aku yang ngasih tau Mas Solar kalo Mas Hali sakit-sakitan.” lirih Taufan nahan tawa. “Ih, kamu nggak tau aja gesreknya otak Mas Solar itu gimana. Jadinya ya begini nih!” bisik Hali. Taufan terkikik geli dan geleng-geleng kepala.

“Tapi, jangan khawatir, disini ada Neng Solay yang siap menghibur Anda. Aduaduaduaduaaahhhh!!! Siapkan mental Anda Mas Haliiiihhhh~” ucap Solar dengan kedipan mautnya yang sangat mencerminkan aura bowtie nya.

“Mas, itu yakin Mas Solar masih waras?” bisik Taufan setengah mati nahan ngakak. “Ah, dari jaman kami semua bujangan juga udah begitu dianya. Nggak usah heran, diemin aja, yang penting siap sedia Paramoy dan Eskadon setiap saat!” kikik Hali yang bikin Taufan makin sakit perut.

Solar berdiri di atas sofa sambil memegang mikrofon, bersiap menyanyi dengan gaya sok imutnya. “Hanya diaaaaa~ yang ada di antara jantung hatiii~” ucap Solar mulai bernyanyi, tapi langsung ke reff soalnya nggak hafal lirik lengkapnya. Ya gimana, Solar mah sukanya lagu KPop, sedangkan Hali sukanya lagu dangdut. Ice? Jangan ditanya, udah pasti dia sukanya lagu-lagu Jepang yang biasa dijadikan backsound anime.

“Maaf ya Lin, Ibu juga mau ikut dangdutan ah!” ujar Lita yang entah nongol darimana. “Oalah! Kayaknya ini emang hari aku dikerjain, Yang!” kekeh Hali. “Udah nggak apa-apa Bu, nanti Taufan sawer!” ucap Taufan ikutan menggila, memang kepolosan Thorn dan Taufan mulai memudar semenjak memiliki suami somplak seperti mereka. Untungnya Taufan masih Salihah dikit lah.

Lita langsung berdiri di atas sofa, menemani Solar yang sedang berjoget ria layaknya biduan di atas panggung. “Hali, jangan sawan ya. Kita kompak begini buat hibur kamu supaya nggak stress sama penyakit kamu, habis itu baru kita periksa ya?” Lita bertutur dengan lembut pada Hali. “Iya Bu, lagian nyanyian sama jogetnya Ibu asik kok!” kekeh Hali.

“Oh, jadi Mas Hali gak nganggep nyanyian dan jogetan saya, biduan syantik ulala nan seksi si Solay ini gityuuhhh? Okeh i'm fine!” protes Solar menggembungkan pipi sok imut. “Nggak gitu ah! Udah joget aja sana, ntar gua tinggal nyawer!” kikik Hali.

“Aduaduaduahhhh!!! Makasih Mas Halihhh!!! Ayo digoyang yang yang yang!” kekeh Solar bergoyang pantura di atas sofa, Lita pun sama. Awalnya Hali diem aja sambil nikmatin lagunya, eh tau-tau udah ikutan joget aja. Sedangkan Taufan bagian nyawer :v.

Hasil periksa Hali dan Taufan ada di bab selanjutnya nanti.

Bersambung.....

.
.
.
.
.

Udah ya, pendek-pendek dulu, gw ngantuk :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah ya, pendek-pendek dulu, gw ngantuk :v

Gara-Gara Ketuker: HALITAU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang