7 Mei 2026, pukul 08.30.
“Akhirnya, bisa pakai baju adat mantenan lagi...” lirih Halilintar tersenyum tipis sambil ngeliatin dirinya sendiri di kaca. Pernikahannya dengan Taufan ini mengandung banyak dejavu-nya. Bahkan sifat Taufan pun nyaris mirip Mimi. Bedanya, Taufan hanya berhijab syar'i dan gamis panjang, sedangkan Mimi bercadar. Bisa dibilang, tipe idaman Halilintar memang yang taat agama. Kalaupun belum sepenuhnya taat, maka Halilintar akan mengajarinya.
“Lin, udah. Gua tau kok, lu mau pake baju mantenan juga nggak bakal seganteng gua.” ledek Solar, kakak seayah Halilintar (bagi yang belum baca Gara-Gara Keasinan, Hali ini anak kedua dari tiga bersaudara, tapi mereka semua beda ibu. Anak pertama Solar, anak ketiga Ice. Bapaknya Hali punya 3 istri). “Nyeh, kepedean lu. Gua cuma dejavu aja.” kata Halilintar.
(Just Information: Taufan udah dikhitbah kok pas sorenya setelah Taufan nangis-nangis ke Tuti, tapi gw gada ide nulisnya jadi diskip aja ke akad :v)
“Lin, tadi gua lihat di depan KUA, calon bini lu udah nungguin tuh. Ayo cepetan, lu udah rapi kok.” ucap Ice. “Iya, ini juga baru mau keluar.” jawab Halilintar, langsung berangkat ke KUA yang nggak jauh dari gudang Pak RT.
“Udah siap?” tanya Raden. “Iya. Ayo masuk.” balas Halilintar, lalu duduk di samping Taufan dan menjabat tangan Raden yang duduk di depannya. Yang sudah hadir mendengarkan khutbah nikah dari penghulu, sekalian nunggu yang belum datang. Mungkin sekitar 30 menit lah, biar akadnya jam 9 pas.
Lagi enak-enaknya denger si penghulu berkhutbah, tiba-tiba...
JEBRUAKKK!!!
“Aduh!” ringis Ice memegangi kepalanya setelah kejepit pintu. Beberapa dari saksi nikah dan tamu cuma bisa geleng-geleng kepala dan nahan tawa, sisanya fokus ke penghulu yang lagi khutbah.
“Makanya ati-ati. Dasar duta kejepit.” ledek Solar ke Ice. “Heleh, lu duta kejedot.” balas Ice nggak terima. Halilintar hampir aja ketawa dengerin ocehan nggak jelas dari Solar dan Ice yang lagi berantem. Soalnya mereka bertiga memang punya tiga ciri khas masing-masing; Solar yang sering nabrak apa-apa dan kejedot, Halilintar yang sering kesandung kalo jalan, Ice yang sering buru-buru dan kejepit sesuatu.
“Udah, jangan berantem. Malu tuh ada Thorn (istrinya Solar) sama Fumio (anaknya Solar.” kekeh Desi, Bunda-nya Ice. Thorn yang udah biasa lihat adegan pertempuran antara ketiga bersaudara itu cuma bisa geleng-geleng kepala. Emang dasar ni keluarga absurd bener. Heran dah tuh si Thorn. Moga aja Taufan dan calon istrinya Ice nanti nggak ketularan absurd ya. Amato, Hanum, Lita nggak berani negur, soalnya lebih fokus nahan ketawa. Taufan mah kalem, jadinya fokus ke penghulu aja. Beda sama Hali yang pandangan ke penghulu, tapi pikirannya setengah mati nahan ngakak.
Giliran penghulu selesai khutbah, barulah Halilintar membaca syahadat dan salawat, lalu menjabat tangan Raden selaku wali nikah Taufan.
“Saya nikahkan engkau saudara Halilintar Thunderstrom bin Amato dengan saudari saya yang bernama Taufan Sekar Ningrum binti Narto Soedarjo dengan maskawinnya berupa seperangkat alat salat dan Alquran, dibayar tunai!” kata Raden dengan lantang.
“Saya terima nikah dan kawinnya, dengan maskawin yang telah disebutkan, dan saya rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah.” ucap Halilintar mantap.
“Bagaimana para saksi? Sah?” tanya Raden, pandangannya tertuju pada seluruh tamu yang hadir. “Sah! Sah!” balas para tamu sebagai saksi nikah. “Alhamdulillah...” ucap seluruh orang dengan penuh rasa syukur. Bahkan Taufan sampai berlinang air mata saking terharunya. Halilintar akhirnya membacakan doa penutup.
اًللَّهُمَّ بِأَمَانَتِكَ أَخَذْتُهَا وَبِكَلِمَاتِكَ اِسْتَحْلَلْتُ فَرْجَهَا، فَإِنْ قَضَيْتَ لِي مِنْهَا وَلَدًا فَاجْعَلْهُ مُبَارَكًا سَوِيًّا وَلاَتَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ شَرِيْكًا وَلاَنَصِيْبًا
Dilanjutkan dengan semua orang yang membaca doa ini.
اًللَّهُمَّ بِأَمَانَتِكَ أَخَذْتُهَا وَبِكَلِمَاتِكَ اِسْتَحْلَلْتُ فَرْجَهَا، فَإِنْ قَضَيْتَ لِي مِنْهَا وَلَدًا فَاجْعَلْهُ مُبَارَكًا سَوِيًّا وَلاَتَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ شَرِيْكًا وَلاَنَصِيْبًا
Selesai doa penutup, Halilintar megang ubun-ubun Taufan, dan melafalkan doa:
ارَكَ اللهُ لِكُلٍّ مِنَّا فِيْ صَاحِبِهِ اَللّهُمَّ إنِيِ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Setelah itu, Halilintar mengecup tulus kening Taufan, begitupun Taufan yang menyalami tangan Halilintar. “Yaa Allah, terima kasih atas anugerah yang telah engkau berikan.” bisik Halilintar sangat pelan, namun Taufan masih bisa mendengarnya dan tersenyum tipis.
“Sstt, gesrek-gesrek gitu ternyata nikahannya romantis juga ya. Gak kayak nikahan lu.” bisik Ice kepada Solar. “Sembarangan lu kalo ngomong. Walaupun emang iya sih, bahkan Thorn aja nggak nyangka bakal nikah saat itu juga.” kekeh Solar. Yang penasaran nikahannya Solar sama Thorn, silakan baca yang Gara-Gara Keasinan :>
Bersambung.....
.
.
.
.
.Nah, kelar. Apa si ini WP, gagal Mulu up nya TwT jadi pengen nampol layar
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Ketuker: HALITAU [✓]
Fanfiction[COMPLETED] Bagaimana jadinya jika rumah didatangi oleh seorang duda tampan dan kaya raya, hanya karena sandal yang tertukar? Taufan kebingungan mencari sandalnya entah kemana. Rupanya sandal itu tertukar dengan sandal milik seorang duda yang tampan...