“Berani-beraninya ya Anda menampar saya! Saya hanya berurusan dengan mantan istri saya!” balas Aryo nggak terima. Waduh, pertengkaran semakin memanas sodara-sodara!
“Anda jangan macam-macam dengan saya! Saya ini manajer perusahaan Laravel!” gertak Aryo sombong. “Lha terus kalau sudah jadi manajer, ngapain minta-minta uang ke kami? Kayak orang susah aja.” ceplos Taufan biar Aryo makin emosi. Thorn dan Taufan emang sama-sama polos, bedanya Thorn mungkin panik ngedamaiin, kalau Taufan malah manas-manasin! Kenzo sama Tiffany sih diem aja sambil berpelukan kayak Teletubbies, soalnya Tiffany takut dan trauma sama Aryo.
“Istriku tuh lagi kena kanker rahim, kamu jangan sembarangan ngomong Fan! Operasinya butuh biaya yang nggak sedikit!” protes Aryo. “Ah, terus sampeyan kemanakan aja gajinya? Perasaan gaji manajer Laravel itu nggak sedikit juga.” ucap Hali santai.
(Note: sampeyan itu artinya kamu).
“Terus? Apa urusannya denganku, Mas? Kamu sudah punya istri baru selain aku, ya itu tanggung jawabmu. Akupun sudah bahagia dengan suami baruku.” kata Taufan. “Baru cerai sebentar sudah dapat pengganti ya? Dasar wanita murahan!” maki Aryo. “Kalau kamu tidak berikan harta itu, aku akan menguntitmu dan membagikan semua data pribadimu ke orang-orang jahat seumur hidup!”
“Ya, sebentar, baru menjanda 3 tahun udah nikah lagi. Lha sampeyan? Baru 1 bulan menduda udah nikah lagi, 'kan? Nggak usah nyalahin orang baru.” tegas Taufan. “Satu lagi, sejak kita akad nikah sampai sidang perceraian, sampeyan itu pengangguran, Mas. Saya yang ngasih nafkah buat Mas, saya sendiri, dan Tiffany. Jadi harta yang Mas maksud itu nggak ada, semua harta milik saya, karena Mas memang nggak ada kerjaan dan uang, otomatis nggak bisa belikan apa-apa buat saya. Kalaupun ada, nggak ada untungnya juga buat saya ambil. Justru barang-barang Mas dan selingkuhan Mas itu kebanyakan beli pakai uang saya!” bentak Taufan. Aryo langsung mingkem, memang Aryo selalu menyengsarakan Taufan. Udah nggak mau kerja, selingkuh sama Imas (istrinya yang sekarang), duitnya Taufan dipakai foya-foya seenaknya lagi.
“Baru manajer Laravel aja sombongnya udah minta ampun. Kalau saya malu tuh.” kekeh Hali sarkas. “Pastinya! Laravel itu perusahaan coklat yang besar di kota ini! Pantaslah saya sombong.” balas Aryo.
“Oh? Kamu tahu kalau Laravel itu perusahaan besar? Berarti kamu pasti tahu Bratadikara juga, 'kan?” tanya Hali. “Pasti! Itu perusahaan besar dan bagus juga produk-produknya. Perusahaan itu milik anak kedua dari Pak Amato.” balas Aryo.
“Masih untung dia muji-muji produk perusahaanku yang kubangun dari nol. Meskipun nantinya Laravel juga bakal diwarisin ke aku.” kekeh Hali dalam hati.
“Saya yakin, kalau kamu tahu Bratadikara Grup, coba jawab. Siapa CEO-nya?” tanya Hali dengan nada agak menggertak dan tatapan nyalang. “Halilintar Thunderstrom. Hah, pertanyaan yang sangat mudah, meskipun saya belum pernah ketemu Pak Hali.” ucap Aryo semakin merendahkan.
Halilintar langsung ketawa ngakak. “Kamu sadar nggak sih, kalau mantan istrimu itu sudah jadi istrinya Pak Hali? Kamu nggak baca berita ya?” kekeh Hali, bikin Aryo jadi kaget sekaget-kagetnya. Apalagi Taufan, jadi susah mingkem dia, untung mulutnya nggak kemasukan lalat. “B-Berarti... Sampeyan Pak Hali?” tanya Aryo gelagapan.
“Ya, benar. Saya nggak nyangka, manajer di perusahaan milik Ayah saya bisa sesombong ini di depan saya.” sindir Halilintar. “Nggak usah bawa-bawa jabatan dan nama perusahaan tempatmu bekerja, itu sangat memalukan. Masih untung ya kamu sombongnya ke saya, kalau seandainya ke CEO lain gimana? Saya yakin reputasi Laravel jadi buruk di mata mereka.” kekeh Halilintar. “Satu lagi, nggak ada yang boleh mengganggu rumah tangga saya, siapapun itu, kedua orangtua saya sekalipun. Rumah tangga itu urusan antara 2 orang, suami dan istri saja, tidak ada yang lain!” bentak Halilintar sambil mendorong Aryo biar agak jauh dari Taufan.
“Baiklah, saya nggak jadi nguntit istri sampeyan. Tapi mohon bantuannya, saya lagi butuh uang! Ini demi operasi angkat rahim istri saya!” pinta Aryo. “Saya nggak peduli! Kamu meminta, kamu memohon, tapi kamu tidak tahu bagaimana adab meminta! Malah kamu menjelek-jelekkan orang yang kamu mintai sesuatu!” ucap Halilintar yang terlanjur sakit hati.
“Oke! Saya pergi! Selamat bersenang-senang dengan mantan istri saya yang MANDUL itu!” ujar Aryo beranjak pergi, dengan menekankan kata ‘mandul’. “Oh iya! Tapi saya nggak ada bukti medisnya! Sadar diri, istrimu yang sekarang juga mandul 'kan! Malah udah diperjelas sama bukti medis!” ledek Taufan puas. Aryo mengepalkan tangan karena kesel, tapi tetep nggak ngerespon dan akhirnya pergi.
“Yang, kamu kok sabar banget sih punya suami modelan kayak dia selama 2 tahun? Kalau aku jadi kamu, kayaknya udah kubuang ke sungai, terus nyari suami baru!” kekeh Halilintar. “Hahaha, aku orangnya nggak tegaan Mas. Masih syukur aku mau bertahan saat itu. Bilangnya temani aku dari nol dan terima aku apa adanya, ternyata dia emang males kerja dan mokondo! Untung sekarang udah sadar, kalo modal ganteng doang kayak Mas Aryo nggak menjamin bisa makan!” gelak Taufan.
Bersambung.....
.
.
.
.
.Tangan gw langsung kesemutan, tapi gapapa lah, demi ngulti si Aryo awoakowkaowk.
Hali: My wife, only mine. Don't play play bosqueeehhh! /Pake kacamata item/
Taufan: MENYALA SUAMIKUUHHH 🔥🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Ketuker: HALITAU [✓]
Fanfiction[COMPLETED] Bagaimana jadinya jika rumah didatangi oleh seorang duda tampan dan kaya raya, hanya karena sandal yang tertukar? Taufan kebingungan mencari sandalnya entah kemana. Rupanya sandal itu tertukar dengan sandal milik seorang duda yang tampan...