3. come back again

247 30 2
                                    













" menurutmu apa aku harus potong rambut? "

Shelly yang masih tahan menatap foto didompet lelaki yang menyelamatkan dompetnya itupun menoleh ke arah sahabatnya


" kenapa? Kau risih dengan rambut panjang yang cantik itu? "

Shelly ikut mengelus rambut panjang Ken yang sangat halus bagaikan sutra

Ken yang ragu akan dapat sorotan mata yang tajam karena rambutnya itu, lebih baik dibenci lelaki karena terlalu tampan dari pada dibenci para perempuan karena terlalu cantik

Karena kau bisa memukul para lelaki tapi kau tidak bisa memukul sesama perempuan, sedikit ada ego yang tertahan didalam dirinya .




" iya ... aku takut dibully lagi , lebih baik aku dikira laki-laki dari pada kena cabul laki-laki , lagi pula itung-itung aku jadi bodyguard pribadimu "

Ken tersenyum kecil karena menjahili Shelly

" haish kau memang senang mencari ribut saja dengan para cowok , yasudah potong rambut saja jika kau merasa lebih nyaman "




" yaudah anter dong ke tukang cukur "

Shelly menatap datar Ken karena kesal masalahnya ini sudah malam bambang jam 9 malem rawan dikorsel .

















Sesampainya disalon atau tukang cukur , Shelly berbincang dengan sang tukang cukur.

" tolong potong rambut dia ini "

Shelly menunjuk Ken yang dibelakangnya

" baiklah silahkan duduk ... wahh kamu serius mau potong rambut secantik ini ?? Sangat disayangkan , maaf aku terlalu banyak bicara jadi anda ingin model rambut seperti apa? "


Tukang cukur itu terus menyisir rambut Ken dengan tangannya secara pelan dan benar-benar lembut rambutnya Ken .

" umh ... aku hanya ingin potong pendek saja , aku ingin menyamar jadi cowok "


" Hah?! Serius? Tapi bakal pendek banget kalau begitu ... wahh ini tantangan baru untukku "

" iya tak apa memang mau nyamar saja kok "

" baiklahhh serahkan padakuu "














Beberapa menit berlalu dan akhirnya Ken selesai dipotong rambut tapi sang pemilik salon masih ingin bermain dengan rambutnya jadi ia mengkrimbat sekalian untuk Ken secara gratis karena keinginan sang pemilik salon .







" ahhh akhirnya selesai ... bagaimana? Kau suka potonganku ?? "

Ken menatap dirinya dicermin yang ditunjukan sang tukang cukur dan walah weee cakepnyooo ....



Ken menatap dirinya dicermin yang ditunjukan sang tukang cukur dan walah weee cakepnyooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Life As Wind BreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang