9

1.3K 55 1
                                    


***

Salma dan Novia tiba lebih dulu datang ke kafe, Salma kira dia terlambat, ternyata kali ini dia datang lebih awal dari teman-temannya.

Salma keheranan dengan gerak-gerik Novia yang terus memegangi perutnya dan muka yang tidak enak seperti menahan sesuatu,“Sal, kau duluan aja masuk ke dalam. Perut ku dari tadi udah mules, nanti ku susul.” ujar Novia lalu berlari menuju toilet yang terletak di belakang kafe itu.

"Ada- ada aja, pake kebelet segala." gumam Salma seraya menggelengkan kepalanya.

Salma berjalan memasuki area kafe, terdengar suara nyanyian dan iringan musik yang membuat kafe ini menjadi pilihan anak muda untuk berkumpul dengan teman-temannya, kafe ini lumayan terkenal dengan live musicnya. Tapi bukan hanya live music saja, makanan dan suasananya yang nyaman juga menambah nilai plus dari kafe ini.

Banyak orang yang bersuara merdu ikut menyumbangkan suaranya, bahkan tak jarang beberapa penampilan ada yang sampai viral dan ada yang sampai menjadi penyanyi terkenal.

Salma melangkahkan kakinya mencari tempat duduk yang sudah dipesan Paul. Ya, Paul sempat menghubungi teman-temannya bahwa dia sudah memesankan meja khusus untuk mereka.

Gadis itu berjalan maju menuju meja yang sudah dipesan Paul, ia terus berjalan menuju meja itu. Hingga tidak sadar ada seseorang yang ingin melewatinya.

Brukk

Gadis itu terjatuh saat badan Salma tidak sengaja menabrak badan nya yang tengah berjalan dari arah samping.

"Awwsh"

Dengan sigap Salma mengulurkan tangannya dan membantunya berdiri.

“Rere? sorry ya Re, gue ga sengaja. Gue ga liat ada lo, lo gapapa kan?” Salma membersihkan kaki Rere yang kotor terkena tanah. Kafe yang mereka pilih di dalamnya memang ada tempat outdoor untuk menikmati udara malam yang alami.

“Sayang kamu kenapa?” Seorang pria berlari menghampiri Rere, ada raut khawatir ketika melihat kaki Rere yang sedikit kotor dan jalan yang sedikit tertatih.

Salma mengernyitkan alisnya.  Sayang?, tanya Salma dalam hati.

“ee... tadi aku ga sengaja nabrak badan dia terus jatuh, tapi udah nggak apa-apa.”

“Eumm... Sal, kenalin ini Bio temen kantor gue.” ucap Rere berbohong, ia tidak mau Salma merasa curiga padanya.

Temen??, Batin bio. Jujur saja ada rasa kesal dalam hatinya mengapa Rere menyembunyikan status mereka di hadapan temannya.

Rere lalu menoleh dan menatap tajam Bio, dan melirik Salma sekilas lalu kembali menatap Bio, seperti memberi isyarat, untuk Bio mengiyakan apa yang di katakan ya barusan.

Dengan sedikit tergagap Bio membalas,“o-ohh. Iya, kenalin gue bio temennya Reyna alias Rere.” Ujar Bio sambil menyunggingkan senyum yang sedikit ia paksakan, ia mengulurkan tangannya.

Salma membalas mengulurkan tangannya, “Gue Salma temen Rere,” sahut Salma. Lalu melepaskan salaman mereka.

“Yaudah, gue duluan, sekali lagi gue minta maaf ya Re, gue ga sengaja sumpah.”

Rere mengangguk,“yaudah gue juga duluan.” Ucap Rere lalu melanjutkan jalannya, ia berhenti sebentar, dan berbisik pada Salma.“Jangan bilang Rony kalo gue kesini sama temen cowok, gue ga mau terjadi kesalahpahaman terus ribut sama dia.” ia kemudian meninggalkan Salma.

Temen? Kok gue ga yakin ya? Gue denger dengan jelas, tuh cowok tadi nyebut 'sayang' ke Rere ... Ah yaudahlah, ia bermonolog di dalam hatinya.

“Sal! Salma!” Seru Novia tepat di dekat kuping Salma yang tertutupi hijab itu.

Masih di HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang