15.

1.5K 57 0
                                    


Senja kini berganti malam, langit yang harusnya bertabur bintang kini tertutup awan hitam. Langit bergemuruh, perlahan rintik hujan mulai turun membasahi bumi, rintiknya semakin lama semakin deras. Hujan turun sangat lebat diiringi dengan suara dentuman petir.

"Ron kita neduh dulu!" ucap Salma sedikit berteriak, di atas motor dengan hujan yang deras membuat suara mereka seakan terbawa angin.

"iya sal," Rony terus melajukan motornya, mencari tempat untuk berteduh.

"stop di depan sana Ron, di sana ada masjid, kita neduh di masjid aja," Salma menunjuk masjid yang tidak terlihat jauh dari penglihatannya.

Rony segera melajukan motornya secepat mungkin agar badan mereka tidak terlalu basah terkena hujan.

______

Kini mereka sudah berada di depan masjid. Rony memarkirkan motornya, dengan cepat ia menarik tangan Salma, dan membawanya agar segera berteduh.

Mereka berdiri di depan teras masjid, badan mereka cukup basah, tidak mungkin untuk masuk ke dalam.

"huuh, gila! hujannya tiba-tiba deres bangett." ucap Salma sambil menepuk-nepuk badannya yang basah terkena hujan.

"Sal, eummm ..."

Salma menoleh ke arah Rony, alisnya terangkat, "kenapa Ron?" Tanya Salma

Bibir Rony sedikit terbuka, tapi lidahnya kelu untuk bicara.

"Ron?" tanya Salma sekali lagi

Salma tau mungkin Rony ingin mengatakan sesuatu, mungkin penting, pikirnya.

"Engga, ngga ada apa-apa," elak Rony

"Ah! Mulut gua kenapa rasanya berat banget" ucapnya dalam hati

Rony menepuk-nepuk bibirnya sendiri.

"ga jelas." cibir Salma

Rony mencoba membuka mulutnya lagi, ingin mengucapkan sesuatu, "maaf." hanya satu kata yang terlontar dari mulutnya.

Salma menoleh, alisnya kembali terangkat, "buat?" tanya Salma lagi

"bikin lo jadi basah ..." Ujarnya lirih dengan menatap ke bawah

Salma terkekeh, apaan Rony yang biasa tengil dan menyebalkan ini merasa bersalah? Dan terlihat seperti anak kecil yang takut di marahi ibunya.

"Ini bukan salah lo, ngapain minta maaf?"

"karena gue nyuruh lo balik sama gue, harusnya lo bisa balik sama Dimas atau naik Grabb biar ga kehujanan," ujar Rony merasa bersalah.

"iya ya, harusnya tadi gue tolak aja, ngapain naik motor ... kadang kepanasan, kadang kehujanan," ujar Salma, mendengar itu, membuat Rony semakin merasa bersalah.

"Oh yaudah, gue telponin Dimas aja ya, buat nyuruh dia jemput elo," ujar Rony, meskipun dalam hatinya ia ingin sekali berlama-lama dengan gadis di hadapannya ini, kapan lagi ia bisa berduaan dengan Salma? Ah, tapi ia tidak boleh egois.

Tawa Salma pecah, ia memegangi perutnya, "HAHAHAH!!"

Rony menatap Salma dengan wajah bingungnya, emang ada yang salah ya dari ucapan gue?, begitu batinnya.

"gue cuma bercanda Ronyyyy! gue gapapa kok, justru gue seneng akhirnya ngerasain hujan-hujanan lagi," tutur Salma tersenyum

"tapi kalo Lo mau pulang sekarang ya gapapa, hujannya masih lebat, pasti bakal lama redanya," ujar Rony kembali menawarkan gadis itu untuk pulang saja

"ngga, gue takut ninggalin lo sendirian disini, takutnya elu dikira odgj," canda Salma

"sialan! mana ada odgj ganteng kek gue," balasnya membuat Salma merasa mual

Masih di HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang